Test Block Top

The Blog...
Articles, Tips & Trick and Other Interesting Information...
20 Juni 2012

Download Via Filehosting Atau Torrent?

Zaman sudah berubah!!! Pola pikir & cara berbuat mau tidak mau harus mengikuti perubahan zaman jika tidak mau dibilang old fashion (kuno/ketinggalan zaman). Misalnya saja pada aspek tekhnologi yang memberikan kemudahan akses untuk memperoleh beragam informasi ataupun data digital pada dunia maya (internet) yang hampir tidak ada batasan.

Kalau dulu orang harus baca koran, tonton berita atau pergi dari satu tempat ke tempat lainnya untuk bertanya atau konsultasi tentang masalah tertentu kepada ahlinya, namun sekarang dengan kemudahan yang ditawarkan teknologi, semua aktifitas itu bisa dilakukan lebih efisien dengan adanya kemudahan akses memperoleh informasi dari internet. Begitu pula dengan data digital, misal kalau dulu orang ingin tonton film (movies) baik itu film serial atau film lepas (langsung tamat), mau tidak mau harus rental cd/dvd atau beli cd/dvd original ke toko atau bajakan ke pasar malam. Haha... :D.

Nah... sekarang aktifitas seperti itu jarang ditemui. Sesuai topik artikel ini 'Download Via Filehosting Atau Torrent?', dengan adanya kemudahan mencari data dari internet, orang sudah banyak beralih dari membeli CD/DVD baik video atau jenis file lainnya ke download data digital dari internet. Namun yang menjadi masalah adalah jika file yang ingin didownload mempunyai kapasitas yang sangat besar (File DVD atau Blueray misalnya), dimana file-file semacam itu minimal mempunyai ukuran file kurang lebih 4 GB paling kecil.

Hmmm... 4 GB minimal!!! Yang pasti perlu pengorbanan baik dari segi waktu, tenaga, biaya yang dikeluarkan atau bahkan kesabaran ekstra untuk download file segede ini. Umumnya file-file movie ini bisa didownload dengan dua alternatif pilihan source (sumber) download file; download dari situs filehosting atau torrent. Tak peduli pakai filehosting atau torrent; yang pasti agar download lebih efisien (nggak maksain), usahakan tidak melakukan download sekaligus alias download harus dicicil (tidak masalah download sekaligus jika koneksi internet super cepat + punya premium account jika downloadnya dari situs filehosting).

Untuk alternatif download dari filehosting (oron, depositfiles, uploadstation, rapidshare, mediafire, 4shared, hotfile, dlsb), agar kecepatan download maksimal bisa memakai (menginstall) software download accelerator tambahan. Beberapa contoh software download accelerator; IDM (Internet Download Manager), DAP (Download Accelerator Plus), Orbitdownloader dlsb.

Sesuai judul artikel ini, saya akan saring pengalaman download dari situs filehosting maupun torrent. Mungkin pendapat saya pada artikel ini menurut pengamatan anda terlihat berat sepihak. Harap dimaklumi karena konten artikel ini merupakan hasil uneg-uneg penulis yang ingin di share. Penulis dengan senang hati terima kritik, koreksi atau pendapat lain dari pembaca via form komentar.

OK. Balik ke masalah, saya terus terang lebih condong (suka) download data-data digital via torrent dari pada filehosting. Alasannya, beberapa kali pernah sakit hati karena masalah yang timbul ketika download dari situs filehosting. Beberapa diantaranya sebagai berikut:
  1. Download Speed (koneksi/kecepatan download) dari server source filehosting dibatasi

    Hampir semua situs-situs filehosting mempunyai dua status user, free user & premium user. Free user ibarat anak tiri, selalu mendapat jatah sisa. Umumnya free user jika download file akan diberikan jatah server dengan koneksi traffic yang ramai (atau bahkan overload). Tentu saja koneksi server yang ramai mempunyai imbas tidak optimalnya kecepatan download yang didapat client (sangat lambat).

    Speed download dari ISP bisa optimal jika upgrade (tidak gratis tentunya) ke account premium. Koneksi download untuk premium user akan diarahkan pada server khusus / server dengan koneksi bagus & stabil.

    Tips: Jika download pada sebagai free user, usahakan download pada jam-jam dimana traffic tidak terlalu ramai. Pilih waktu antara tengah malam (jam 12 malam ke atas) sampai pagi (7 - 8 pagi), karena pada jam-jam tersebut tidak banyak orang yang beraktifitas di internet.
  2. Free User tidak support download accelerator

    Download sering gagal jika pakai IDM ataupun download accelerator lainnya (nggak bisa download) pada beberapa situs file hosting. Situs-situs ini punya script khusus yang bisa mendeteksi jika user coba download pakai software download accelerator. Dengan kata lain, situs filehosting hanya memperbolehkan user download memakai default downloader browser.
  3. Link download cepat sekali terdeteksi dan kena komplain oleh pubhliser data (film, game, ebook, software, dlsb)

    Jika publisher tahu file datanya disebarluaskan secara ilegal, maka publisher akan segera lapor ke webmaster file hosting terkait dengan mengajukan permohonan paksa penghapusan link download dari server. Bayangkan jika sudah download file katakan saja 8 GB dipecah menjadi 40 bagian (part) masing-masing 200MB, 38 Part sudah selesai didownload (kurang 2 part lagi selesai). Nggak tahu mimpi apa semalam, tiba-tiba file dihapus dari server, kesel nggak kalau udah gitu (sia-sia 38 part yang udah didownload). Dulu saya sering alami masalah seperti itu.
  4. File rusak/corrupt jika koneksi terganggu

    Kalau komputer/PC mati secara tiba-tiba saat download berlangsung baik itu pakai download default browser maupun download accelerator, file akan corrupt walaupun download file bisa diresume. Saya dulu beberapa kali pernah alami, sengaja beli account premium 1 bulan untuk download game & apesnya tiba-tiba lampu mati. Setelah listrik hidup, saya resume (lanjutkan) download sampai kelar, saya join (gabung) beberapa part file & ternyata-oh-ternyata... apes... file corrupt (nggak bisa diekstrak). Coba download ulang dari awal tanpa ada gangguan lagi dari PLN atau gangguan sejenis lainnya, file baru bisa diekstrak sempurna.
    :D

    Tips: Jika download dari situs filehosting, usahakan komputer/pc yang digunakan untuk download menggunakan UPS (Uninterruptible Power Supply) untuk antisipasi lampu padam dari PLN. Atau gunakan laptop untuk download (Laptop/Notebook punya power cadangan baterai).
  5. Batasan (Quota) berlaku

    Untuk free user, berlaku quota (batasan) download per hari. Dengan kata lain tidak bisa download sepuasnya, nggak peduli sekenceng apa koneksi internet yang dipakai, jika quota udah mentok mau nggak mau harus lanjut download esok harinya.
  6. Download tidak bisa di stop jika belum selesai (free user)

    Untuk free user jika ingin cicil download, download harus sampai selesai per part-nya (bagiannya). Jika download belum selesai & ingin putus koneksi (stop download), maka part terakhir yang didownload batal (harus ulang download part terakhir dari awal).
  7. Eksistensi & komitment jangka pendek

    Banyak situs filehosting yang mulai gulung tikar atau dipaksa tutup karena dinilai melanggar hukum atau melakukan akfitifas illegal. Cek aja beberapa contohnya;

    filesonic.com (All sharing functionality on FileSonic is now disabled. Our service can only be used to upload and retrieve files that you have uploaded personally.)

    fileserve.com (FileServe can only be used to download and retrieve files that you have uploaded personally.)

    megaupload.com (ditutup oleh FBI, National Intellectual Property Rights & Department Of Justice Amerika...**g*upload.Com has been seized pursuant to an order issued by a U.S. District Court.)

    dan beberapa situs filehosting lainnya. Bayangin aja jika udah cape-cape download tiba-tiba terputus gara-gara situsnya ditutup.

Nah... sekarang gantian. Alasan saya puas & cenderung memilih download via torrent, karena beberapa keunggulan berikut:
  1. Download via torrent gratis

    Nggak ada penawaran yang menyebutkan harus upgrade ke premium user untuk mendapatkan kecepatan download maksimal.
  2. Tidak ada batasan quota download

    Batasan quota tergantung dari kebijakan yang ditetapkan oleh Internet Service Provider (ISP). Kalau quota dari ISP tidak ada batasan (unmetered quota), bisa download sepuasnya (sejebolnya).
  3. Potensi speed (kecepatan) download koneksi internet yang dipakai optimal

    Koneksi download ke source server tidak dibatasi seperti halnya yang dialami jika download dari situs-situs filehosting. Cepat atau lambatnya speed download dari torrent tergantung banyaknya Seeder (S), Peer(P) & Leecher (L). Semakin banyak Seeder, semakin kencang pula kecepatan downloadnya.
  4. Torrent Software Gratis

    Torrent client software tidak perlu bayar & bahkan pada beberapa torrent client menyediakan add-on software torrent accelerator. Tidak seperti dengan download dari situs filehosting, jika ingin tweak kecepatan download koneksi internet yang dipakai (ISP) maka harus install software download accelerator tambahan & sebagian software tidak gratis (Internet Download Manager/IDM, Premium Download Accelerator Plus/DAP, dlsb)
  5. Jarang kena komplain seperti yang dialami link-link download dari situs filehosting
  6. Selalu Cek Status File

    Kalaupun koneksi download tiba-tiba putus karena mati lampu atau penyebab lainnya, file tidak akan corrupt. Torrent akan selalu cek healthy filepada saat resume download.
  7. Download Bertahap

    Download bisa dicicil & diresume kapan saja tanpa harus menunggu part file yang aktif didownload sampai selesai.
Tips pakai torrent:
  1. Pilih yang Seeder (S) nya paling banyak
  2. Untuk mengoptimalkan (menjaga kestabilan) kecepatan download, lakukan download terlebih dahulu sampai selesai. Setelahnya baru lakukan seeding setelah download selesai.
Download Torrent Client Software:

utorrent → yang saya pakai. Accelerator pakai uTorrent Ultra Accelerator

bittorrent bitcomet flashget bittorrent dlsb.

Tips buat download mania:

Jika serius atau punya hobi koleksi data digital dari internet (download), ikuti kata pepatah 'Untuk mendapatkan hal besar, harus berkorban besar pula'. Semua ada harganya baik dari sisi uang, tenaga, kesabaran ataupun waktu untuk download file berkapasitas besar. ISP di Indonesia itu prinsipnya 'what you pay is what you get'. Harga sesuai dengan kualitas yang didapat, nggak ada harga yang murah tapi koneksi kenceng. Kecuali pada negara-negara maju (Jepang & Amerika misalnya), karena mereka punya infrastruktur dan teknologi yang memadai, beda dengan Indonesia yang bandwidthnya masih numpang dari negara lain.

Bagi yang hobi download; pakai aja broadband internet, harganya udah miring kok sekarang. Kalau tinggal di area Jakarta atau Surabaya, saran saya pakai fastnet. Pengalaman saya pakai fastnet, kalau lagi niat download (game atau bluray movies), sebulan bisa sampai ratusan GB tanpa was-was kena biaya charge tambahan (Unlimited), sebulan cuma Rp.230 rb-an (Paket 1,5 MBPS sepuasnya).

Benarkah unlimited??? Ntar ada syarat & ketentuannya!!! Silahkan lihat detail produk pada situs resminya atau coba aja servicenya sekalian untuk beberapa bulan. Selama 3 tahun saya pakai nggak ada masalah, koneksi stabil & nggak pernah kena biaya charge tambahan meskipun download sampai ratusan GB. Hedew.... kok jadi promosi gini ane!!!
:D

Saran saya, pakai broadband internet provider berikut:

Fastnet IndosatM2 TelkomSpeedy

Kesimpulannya:

Biasanya download file berkapasitas besar (GB atau puluhan GB → DVD atau Bluray Movie), kalau mau efektif ya dicicil downloadnya. Nggak harus sekaligus, terserah ingin download dari situs-situs filehosting atau torrent sama saja konsep downloadnya.

Masalah biaya tergantung; jika hobi download, streaming atau game online mending pakai/ambil paket broadband internet. Tapi kalau download cuma ada perlunya saja (sesuai kebutuhan), mending sewa internet per paket yang bisa putus kontrak kapan saja (speed download meragukan untuk beberapa ISP / lagi-lagi harus usaha research dulu di google), atau cicil download di warnet (CS-an dulu dengan penjaga warnetnya). Bisa juga datang malam-malam ke kampus buat numpang download doank, biasanya koneksi internet kampus rata-rata kenceng (pengalaman teman saya).
19 Juni 2012

Membuat Gambar Animasi GIF

Membuat Gambar Animasi Interaktif GIF Menggunakan Software Adobe Photoshop


Saat ini banyak webmaster baik pemilik situs/blog pribadi maupun situs bisnis sering kali memakai banner maupun logo gambar animasi gerak berformat gif. Alasan utamanya adalah menghemat space layout (ruang tampilan) web, karena beberapa informasi yang ingin ditampilkan dapat ditayangkan pada satu file gambar saja.

Contoh gambar animasi GIF seperti ini:
Tutorial membuat gambar animasi GIF

Contoh Gambar Animasi GIF

Ingin tahu cara membuatnya. Gampang!!! Berikut panduan tutorial singkat membuat gambar animasi GIF menggunakan Adobe Photoshop. Pada artikel tutorial yang saya tulis, implementasinya menggunakan software Adobe Photoshop CS 5. Screenshot gambar pada artikel ini mungkin sedikit berbeda dengan versi photoshop yang anda pakai. Namun tentu saja, selama software yang dipakai adobe photoshop, anda tidak akan kesulitan mengikuti setiap step panduan tutorial.

Siapkan dulu beberapa gambar yang ingin dibuat animasi, atau untuk latihan silahkan pakai gambar sama dengan yang saya pakai. Contoh pada tutorial artikel ini; karena sejak masa kecil sampai sekarang demen ama kartun Dragon Ball, saya ambil salah satu tokoh karakter dari Dragon Ball Z Episode 265 "Vegeta's Respect"Majin Buu lagi joget.
Haha...
:D

Jumlah file total 8 dengan dimensi gambar semua sama → lebar 200px, tinggi 226px. Berikut beberapa file gambar yang akan saya pakai:
Majin Buu 1

Majin Buu 1

Majin Buu 2

Majin Buu 2

Majin Buu 3

Majin Buu 3

Majin Buu 4

Majin Buu 4

Majin Buu 5

Majin Buu 5

Majin Buu 6

Majin Buu 6

Majin Buu 7

Majin Buu 7

Majin Buu 8

Majin Buu 8

Buka aplikasi adobe photoshop. Klik FileNew..., atau tekan tombol Ctrl + N (Screenshot ke-1)

Nama dokumen isi dengan nama terserah (pada tutorial ini mamakai nama Majin Buu). Dimensi ukuran dokumen baru akan saya tentukan sesuai (sama) dengan dimensi ukuran gambar (200px X 226px). Klik OK (Screenshot ke-2)

Restore Down (perkecil) jendela photoshop dengan klik pada ikon kotak kecil sebelah kiri tombol Close (tanda silang). Pastikan jendela Photoshop & direktori folder tempat gambar disimpan terlihat (Lihat screenshot gambar ke-3 di bawah).
New Document

New Document

Konfigurasi Dokumen

Konfigurasi Dokumen

Restore Down Photoshop

Restore Down Photoshop

Untuk berjaga-jaga kalau saja mati lampu, haha... :D, simpan dulu dokumen. Sudah disimpan... bagus. Sekarang pilih (select) semua file gambar, kemudian drag & drop file gambar (klik mouse kiri, tekan & tahan kemudian geser) ke layer kosong pada jendela adobe photoshop (lihat screenshot ke-1 di bawah).

Maximize (tampilkan layar penuh) kembali jendela photoshop. Kemudian klik enter delapan kali (karena jumlah file gambar yang diimport sebanyak 8), cek ulang apakah semua file gambar sudah berhasil diimport. Kurang lebih akan tampak seperti gambar ke-2 pada screenshot di bawah.

Untuk memudahkan membuat gambar animasi, tata ulang layer sesuai urutan yang sudah ditentukan (pada tutorial ini urutan layer 1 - 8), bisa urut atas ke bawah atau sebaliknya. Lihat screenshot ke-3 gambar di bawah:
Drag & Drop File

Drag & Drop File

Import File

Import File

Urutkan Layer

Urutkan Layer

Klik pada menu WindowAnimation (screenshot ke-1), sehingga akan muncul tab Group animation pada halaman paling bawah adobe photoshop seperti terlihat pada screenshot ke-2. Switch (ganti) Time Line Mode ke Frame Mode dengan klik pada icon Convert to frame animation → halaman pojok kanan bawah (screenshot ke-3).
Window - Animation

Window - Animation

Animation Tab Group

Animation Tab Group

Frame Animation Mode

Frame Animation Mode

Karena jumlah layer pada Group Layers ada 8 layer, pada tutorial ini jumlah frame yang dipakai mengukuti jumlah layer sebanyak 8 Frame (bebas/tambahkan sesuai keinginan). Klik ikon Duplicates selected frames dan tambahkan frame sesuai dengan keinginan (screenshot ke-1 & 2). Tentukan layer yang ditampilkan dan tidak ditampilkan untuk masing-masing frame dengan klik pada frame kemudian seleksi layer (screenshot ke-3). Pada tutorial ini frame 1 → layer 1, frame 2 → layer 2, frame 3 → layer 3... dst. Pilih frame dan tentukan layer sesuka anda.
Tambah Frame

Tambah Frame

Animation Frames

Animation Frames

Frames & Layers

Frames & Layers

Contoh setting frame (hanya frame 1 - 3).
Setting Frame 1

Setting Frame 1

Setting Frame 2

Setting Frame 2

Setting Frame 3

Setting Frame 3

Tentukan waktu masing-masing transisi (perpindahan) setiap frame dengan klik pada ikon drop-down panah sebelah bawah frame, kemudian tentukan waktunya → pilih No delay, 0.1 seconds, 0.2, 0.5, 1.0, 2.0, 5.0, 10.0 atau other...(screenshot ke-1). Pada tutorial ini semua frame transisinya akan ditentukan dengan nilai 0,05 detik (seconds) dengan klik pada other... kemudian Set delay: dengan nilai 0,05 → klik OK (Screenshot ke-2).

Pilih looping options (jumlah berapa kali animasi diulang) → Once (satu kali), 3 Times (3 kali), Forever (terus berputar) atau other... jika ingin memasukkan nilai yang lainnya (5, 6, 7, 8... dst kali). Pada tutorial ini looping options yang dipilih Forever. Jika selesai, klik tombol play untuk preview gambar animasi (Screenshot ke-3).
Set Delay

Set Delay

Custom Frame Delay

Custom Frame Delay

Looping Options & Play Preview

Looping Options & Play Preview

Jika sudah cocok/sesuai keinginan klik FileSave for Web & Devices..., atau tekan tombol Ctrl+Alt+Shift+S (screenshot ke-1). Sesuaikan output setting, kemudian klik tombol Save (Screenshot ke-2 & 3).
Save For Web and Devices

Save For Web and Devices

Output Gambar Animasi GIF 1

Output Gambar Animasi GIF 1

Output Gambar Animasi GIF 2

Output Gambar Animasi GIF 2

Selesai. Lihat hasilnya dengan cara klik kanan pada output file kemudian Open withAplikasi Browser (Firefox, Google Chrome, IE, dlsb)

Test Output Gambar Animasi GIF

Test Output Gambar Animasi GIF


Berikut hasil output gambar animasi GIF dari tutorial di atas:

Tutorial membuat gambar animasi GIF

Nah... berhasil kan.

Semoga bermanfaat...
:)
18 Juni 2012

Skip URL Redirection (Adf.ly, urlcash.net, lnk.co dlsb)

Skip URL Redirection

Trik skip otomatis halaman URL Shortener (Adf.ly, urlcash.net, lnk.co dlsb) menggunakan UserScript Redirection Helper

Iklan resek pada link referensi ataupun url download yang disediakan oleh webmaster web/blog kadang membuat aktifitas browsing menjadi kurang nyaman, tidak menyenangkan & menyita waktu (tidak efisien). Tautan external link yang diberikan biasanya menyembunyikan alamat/url asli web yang ingin dituju dan memaksa visitor melihat halaman iklan tertentu untuk beberapa saat (bukannya langsung diarahkan pada url asli).

Sempat heran & bertanya-tanya juga saya!!! Kenapa demi beberapa sen Dollar (kurang lebih sekitar $0,004 atau Rp.38 per tayang iklan), webmaster web/blog rela mengorbankan kenyamanan berkunjung visitor menjadi kurang menyenangkan.

Mungkin cara ini wajar/bisa dilakukan dengan tujuan hanya sebatas untuk memperpendek karakter url agar mudah diingat oleh visitor/pengunjung web. Namun saya yakin, mereka punya alasan & pertimbangan sendiri-sendiri mengapa membuat tautan link referensi memakai cara seperti ini.

Biasanya external link web direferensikan sejenis ini adalah web download gratis (file sharing), screenshot gambar atau kadang url referral. Plugin browser Ad Block malah sering gagal skip/melewatkan url redirect semacam ini. Jika anda merasa terganggu & ingin skip url redirection, jangan nyerah dulu. Setiap ada kemauan pasti ada jalan, dibutuhkan trik khusus dengan install script tambahan pada browser (pada artikel ini akan install script tambahan untuk browser Mozilla Firefox & Google Chrome).

Contoh beberapa situs web URL Redirection:

→ http://adf.ly
→ http://urlcash.net
→ http://lnk.co
→ http://adfoc.us
→ dlsb

Contoh Iklan URL Redirection

Contoh Iklan URL Redirection


Sekarang halaman iklan dari situs-situs di atas dapat diatasi dengan menggunakan UserScript Redirection Helper. Script ini terlebih dahulu harus diinstall pada browser Firefox atau Chrome dan setelah terinstall, script secara otomatis akan skip (mengabaikan) iklan/ads dan redirect langsung ke halaman tujuan (landing page).

Tertulis pada situs resminya, RedirectionHelper dapat:
  1. Skip the redirection of linkbucks, adf.ly, lnk.co, etc.
  2. Remove annoying ads or mask, like imageporter, imagevenue, turboimagehost and so on.
  3. Turn to actual hyperlink for alabout.com and alafs.com.
  4. Suited for FireFox (with both of GreaseMonkey and Scriptish) and Google Chrome.
Instalasi Script RedirectionHelper

Pengguna Firefox Browser (Firefox Users)

Install extention Greasemonkey, kunjungi web → klik tombol + Add to Firefox → restart Firefox untuk apply extention. Kemudian install RedirectionHelper dengan klik pada link Install.

Download RedirectionHelper

Install RedirectionHelper

Install RedirectionHelper

Greasemonkey - Install RedirectionHelper

Greasemonkey - Install RedirectionHelper

Greasemonkey - Install Sukses

Greasemonkey - Install Sukses


Pengguna Google Chrome Browser (Google Chrome Users)

Pengguna Google Chrome, tanpa install Greasemonkey bisa langsung klik pada tombol Install pada halaman download & install RedirectionHelper. "Extentions, apps, and themes can harm your computer. Are you sure you want to continue?" Klik tombol Continue. Pada popup dialog Confirm New Extentions Add "RedirectionHelper"? klik tombol Add

Install RedirectionHelper

Install RedirectionHelper

Google Chrome - Install RedirectionHelper

Google Chrome - Install RedirectionHelper

Google Chrome - Confirm Extention

Google Chrome - Confirm Extention

Selesai.

Google Chrome - Ekstensi Terinstall

Google Chrome - Ekstensi Terinstall


Setelah ekstensi ini berhasil terinstall, user tidak perlu lagi klik manual pada link Skip Ad atau link/tombol sejenis lainnya. RedirectionHelper akan mengabaikan/klik link Skip Ad ini secara otomatis. Dengan kata lain ekstensi ini tidak sepenuhnya menghilangkan halaman iklan (tentu saja, karena url/alamat landing page yang dituju tergantung pada url web redirect/pengalihan dari web link shortener).

Proses Expire Domain

Proses Domain Expire
Sering kali orang salah mengartikan nama domain (domain names) adalah sesuatu yang dapat dibeli (dimiliki), asumsi ini tidak sepenuhnya benar. Mungkin selama periode tertentu (1 sampai 10 tahun) domain dapat dimiliki, namun sebelum masa berlaku domain habis (expire), current owner (pemilik sah domain) wajib membayar biaya perpanjangan untuk menghindari domain dihapus dari registry atau diambil alih kepemilikannya oleh orang/pihak lain. Jika domain bisa dimiliki, logikanya pemilik sah domain tidak diharuskan (wajib) membayar biaya perpanjangan domain. "SEWA" menurut saya merupakan istilah yang lebih cocok untuk menggambarkan kepemilikan domain ini.

Bahkan siapapun orangnya bisa memiliki domain 'google.com' jika memang google berencana untuk tidak memperpanjang domain google.com tahun berikutnya (tentu saja kalau punya kocek ratusan juta atau bahkan milyar rupiah untuk menang lelang/backorders), karena lembaga tertinggi yang mengatur kepemilikan nama domain (ICANN / Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) tidak memperbolehkan kepemilikan domain secara permanen.

Kesimpulannya, selama terus diperpanjang masa sewanya, domain akan tetap dibawah kepemilikan. Namun bagaimana jika domain expire & owner lama ingin tetap menjadi pemilik sah domain? Bisa, namun hanya terbatas pada waktu, situasi dan kondisi tertentu. Melalui artikel singkat ini diharapkan dapat memberikan gambaran/ilustrasi yang lebih jelas bagi yang kurang familiar dengan proses expire sampai re-register domain.

Berikut siklus (proses) singkat yang menggambarkan bagaimana domain expired (kadaluarsa) sampai domain tersedia (bisa) didaftarkan kembali oleh masyarakat umum (publik).

Dari ilustrasi gambar singkat di atas, proses registrasi domain, expire, penghapusan sampai pendaftaran kembali domain dapat diuraikan menjadi 5 status/fase berikut:

Status 1 - Cek & Register (daftar domain)

Ini adalah masa pertama kali user/customer melakukan registrasi domain dengan menyerahkan beberapa informasi yang diwajibkan, antara lain: nama domain terpilih, detail informasi kontak pemegang domain (Email, alamat, nomor telephone) untuk domain registrar & informasi billing (tagihan) untuk penyedia jasa layanan domain (reseller/registrant/provider domain). Jangka waktu masa sewa registrasi domain bisa dipilih antara 1 sampai dengan 10 tahun masa sewa.

Setelah user submit (menyerahkan) semua informasi yang diwajibkan, registrar akan melanjutkan proses dengan submit semua data ke registry. Tujuannya adalah merekam semua data informasi kontak ke Whois & menambahkan zone files ke master server. Master server berfungsi memberitahukan server lain di internet terkait tempat (dimana) server website diletakkan.

Status 2 - Registrar Hold (Grace Period): Registrasi Nama Domain Expire (kadaluarsa)

Ini biasa terjadi ketika pemilik sah (owner) domain tidak/belum memperpanjang domain setelah lewat tanggal jatuh tempo domain. Pada masa ini, domain berada pada status Registrar Hold, dimana semua setting domain tidak dapat dimodifikasi atau dihapus pada domain panel manager.

Selama berada pada status Registrar Hold, website dan email terkait domain tidak akan berfungsi karena nama domain dihapus sementara dari zone files. Status ini berlangsung selama 0 - 45 hari kerja dan pemilik sah domain dapat langsung perpanjang sewa dengan biaya perpanjangan normal.

Status 3 - Redemption Period: Request Hapus Domain ke Registry

Jika 0 - 45 hari kerja status Registrar Hold lewat tanpa ada perpanjangan dari pemilik sah domain, registrar mengajukan request ke registry terkait penghapusan nama domain. Setelah request ini berhasil disubmit (dibuat), nama domain berada pada status Redemption Period, dimana pada masa ini domain tidak dapat dimodifikasi atau dihapus. Domain hanya dapat direstore oleh pemilik sah (current owner) namun dengan harga restore yang jauh lebih mahal (kurang lebih 10 kali lipat dari harga perpanjangan domain normal).

Tanpa ada tindakan restore dari pemilik sah, domain akan tetap berada pada masa Redemption Period selama kurang lebih 30 hari kerja. Setelah lewat masa ini, domain dijadwalkan akan dihapus permanen dari zone files.

Status 4 - Pending Delete: Hapus Permanent Dari Zone Files

Setelah lewat masa Redemption Period dan tidak ada tindakan lebih lanjut dari pemilik sah (current owner) untuk restore domain, domain akan ganti status ke Pending Delete. Status ini berlangsung selama 5 hari kerja dan pemilik sah, registrar maupun registry tidak dapat melakukan restore domain.

Pada status ini domain sah akan dihapus dari zone files.

Status 5 - Deleted/Dropped Domain

Setelah berakhir status Pending Delete selama 5 hari kerja, domain resmi dihapus dari registry pada hari ke-6. Pada masa ini domain tersedia untuk didaftarkan kembali oleh masyarakat umum (siapa cepat, dia dapat).

Meskipun menurut aturan sangat mungkin untuk mendaftarkan kembali (register) domain yang sudah expire, namun sangat kecil peluangnya untuk sukses. Terutama berlaku pada domain yang mempunyai nilai (nama yang unik/bagus). Karena harus siap bersaing dengan pihak-pihak backorders profesional yang selalu fokus, siap ambil resiko, modal besar dan sigap memanfaatkan peluang beli nama domain yang mempunyai potensi nilai tinggi untuk dijual kembali.

Dari uraian singkat di atas, dapat dirangkum urutan/susunan hirarki pengurusan nama domain dari lembaga tertinggi sampai ke customer/pemilik/owner resmi domain:

ICANNRegistryRegistrarReseller/provider/registrantDomain Owner/Pemilik Sah Domain
15 Juni 2012

CSS Tips - CSS Sprites

CSS Sprite

CSS Sprites - menggabungkan beberapa file gambar menjadi satu gambar

CSS Sprites!! Pernahkah dengar nggak??? Sprite... Hmm... sejenis minuman temannya Coca-Cola mungkin!!! ha.. ha... :D

CSS Sprites itu merupakan tekhnik CSS untuk menggabungkan beberapa file gambar (khusus gambar yang berdimensi kecil) menjadi satu gambar utuh. Tujuan utama pembuatan CSS Sprites ini adalah untuk mengurangi waktu delay download resource & HTTP Requests file-file gambar sebelum digabungkan.

Keuntungannya tentu saja waktu load web/blog menjadi lebih optimal (singkat/cepat terbuka), alasannya seperti di atas ditambah pengurangan karakter code CSS yang secara langsung berdampak pada penurunan/pengurangan ukuran file (file size) CSS.

ok!!! Langsung praktek & lihat contohnya saja. Gambar yang akan dipakai pada contoh artikel ini antara lain logo gambar beberapa merk sepatu sport terkemuka (Adidas, Kappa, Nike, Puma & Reebok) yang mempunyai ukuran tinggi (height) sama (75px);
  1. Adidas.png → Dimensi (px) 115 x 75
  2. Adidas-Hover.png → Dimensi (px) 115 x 75
  3. Kappa.png → Dimensi (px) 96 x 75
  4. Kappa-Hover.png → Dimensi (px) 96 x 75
  5. Nike.png → Dimensi (px) 144 x 75
  6. Nike-Hover.png → Dimensi (px) 144 x 75
  7. Puma.png → Dimensi (px) 150 x 75
  8. Puma-Hover.png → Dimensi (px) 150 x 75
  9. Rebook.png → Dimensi (px) 157 x 75
  10. Rebook-Hover.png → Dimensi (px) 157 x 75
Logo Sepatu Adidas

Logo Adidas

Logo Adidas Hover

Logo Adidas Hover

Logo Kappa

Logo Kappa

Logo Kappa Hover

Logo Kappa Hover

Logo Nike

Logo Nike

Logo Nike Hover

Logo Nike Hover

Logo Puma

Logo Puma

Logo Puma Hover

Logo Puma Hover

Logo Reebok

Logo Reebok

Logo Rebook Hover

Logo Rebook Hover

Misal akan membuat Hyperlink (tautan link) namun menggunakan file gambar logo sepatu sport di atas sebagai ganti Hyperling text. Code CSS yang ditulis seperti ini:



#tutorialSpryte {
width: auto;
height:75px;
margin:15px 0 15px 20px
}

#tutorialSpryte div a {height:75px}

#tutorialSpryte div.adidas a, #tutorialSpryte div.kappa a, #tutorialSpryte div.nike a, #tutorialSpryte div.puma a, #tutorialSpryte div.reebok a {
text-decoration: none;
border-bottom:none;
overflow: hidden;
text-indent: -9000px;
float:left
}

#tutorialSpryte div.adidas a {
background:url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtggpiQPe9fBS4Z7g81eCgAFDUn5faudeIrxPhWaw9gNpgeUObiTnBwUyjAWxTb3jb1Lx8HHSTtmS4O92IWZXxiHwo96BhVJ_QlDfC997thakI8IQKqImTwqe8VxdaD5o2CVlOUzkFBGU/s200/Adidas.png) no-repeat;
width:115px
}

#tutorialSpryte div.adidas a:hover {
background:url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNBRj3Rxj576Tihlj_tRkjiwQKioG32fDdHLDQH_120YLehoLR1DdmyZsodO8zLC1RLl2WNdYfHUokdVrlu1adXputtR7rTCQNKkYUUJ6VLokfjIqa1FZHVXHSDMDN1OlNAAIXWOtII7k/s200/Adidas-Hover.png) no-repeat
}

#tutorialSpryte div.kappa a {
background:url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdVCPJGhwy85ORH8G47xSUTuVqvCtxZuony2DNmloADqzaQAa5W8mMOiCOBUIb8PzzF9HFU5GKsm98gz8VjgLJqVOVp_YE160EOIdOijfeOK3jF1NMpbmvYosthZmxX0MfoLdO2dFvaIM/s200/Kappa.png) no-repeat;
width:96px
}

#tutorialSpryte div.kappa a:hover {
background:url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMlz5Wl0KuvZQ0d_MlgXs8C5simVGk7hbDGgKfFD12kmsgCbO90arsCq7RQtz9qmH_97doVdOaCz6KaDBVFrnMFxWRVnlyoXkzioF84O0xwaQOe5dWkrUxrDUuT6NT1a5TMFq5kogFkvs/s200/Kappa-Hover.png) no-repeat
}

#tutorialSpryte div.nike a {
background:url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhxmJqb3Fjz8BvvIVK3oCvPw1U2VpQJpw7yqFUPDlkRVZNPlgFUXnEFri0JKO0C8C3jjKd3s-v6eD_VTJbpOvzJTw5RevRuv_8L8Mj3YEnp63EBsEv1xzF3UixWYcqPVHpgVRWqwD3lR8/s200/Nike.png) no-repeat;
width:144px
}

#tutorialSpryte div.nike a:hover {
background:url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3kg1N7hqGyUdGGClYuME_HeWZJ9m_xlB5W_IZTq2Oux-cNmmF_2BkDfkuBtlDmrwf8kFB2ZgfUBh1AppawxPEvdJInsG2czLAVCpbLU-KMxycQa0V0oFoVlZH3clNG_NPC93pxb9ligY/s200/Nike-Hover.png) no-repeat
}

#tutorialSpryte div.puma a {
background:url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicFgftgCQYNeIGzRROlcpPk-_mR-R5P2zMbHgGBT5cfIzBeKmCxzEvD1hPccbR_1I3gRfRJuIJd7rkQ7x2VEyZHODIjI4BHmLxo6QbUXVcJOm95bAYhkbCbrQuf1jNeEeMJYREwwqVkLU/s200/Puma.png) no-repeat;
width:150px
}

#tutorialSpryte div.puma a:hover {
background:url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhG45ie4078SqOswZ5B5ChGluWrrzZ4ovaf9WdyNpF3ube9iePOn2D6iWPFem0RulcTdx5GYrPTlmHRnXMocxAzQ02TTD7ZEk489HDTD7o2HT9BBaxjV42qmkv2a6DWtdhVO1hTt2UONHM/s200/Puma-Hover.png) no-repeat
}

#tutorialSpryte div.reebok a {
background:url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi06dWgXP2yttkm2PUMLPHR5LHSkUaCYuwgPQCs7_rsfl3kwoaWDyzYyTjhE0rARTcIZqLcnRjLKmqZl6QrGvpzdEhDYyZ9ScYwygcg-tE4eBpFZ778-766jYqT5PpxDyEQG7__JKKB61c/s200/Rebook.png) no-repeat;
width:157px
}

#tutorialSpryte div.reebok a:hover {
background:url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiC9yG441Mvi1-V5M2bWhzwKFic_iDZ1w0z_9gFKPp3pmau8CEJ3lDUZj8WEIM9o10EEYqSMBbAwzGzCPTAYqiwbaTJwB0BXCyeHxaSuTWb3FbUYTGHcQwRtuGbeASu51Dg3nM7_oUOET8/s200/Rebook-Hover.png) no-repeat
}

Code HTML:



<div id="tutorialSpryte">
<div class="adidas">
<a href="#" title="Keyword Title Adidas">Keyword Adidas</a>
</div>
<div class="kappa">
<a href="#" title="Keyword Title Kappa">Keyword Kappa</a>
</div>
<div class="nike">
<a href="#" title="Keyword Title Nike">Keyword Nike</a>
</div>
<div class="puma">
<a href="#" title="Keyword Title Puma">Keyword Puma</a>
</div>
<div class="reebok">
<a href="#" title="Keyword Title Reebok">Keyword Reebok</a>
</div>
</div>


Hasilnya outputnya seperti ini:
Nah, sekarang mari coba terapkan tekhnik CSS Sprites untuk optimalkan (mengurangi) HTTP Request, Download Time loading halaman web & penurunan file size CSS. Jika mampu atur/olah gambar sediri, silahkan lakukan. Namun untuk memudahkan & mempersingkat penulisan pada artikel ini, CSS Sprites akan dibuat menggunakan tool online. Persiapkan dahulu beberapa gambar yang ingin dibuat Sprites, kemudian kunjungi situs ini.

Hitung berapa jumlah file gambar yang ingin dibuat sprite → klik tombol NEED MORE? untuk menambah text field upload sampai mencukupi jumlah file gambar (10 file gambar pada artikel ini).
  1. Upload berurutan antara file gambar normal & hover.
  2. Padding between elements: = isikan 0
  3. Border around the whole image: = isikan 0
  4. Align elements: pilih top → menghilangkan white space width (lebar) karena tinggi masing-masing gambar sama (75px). Jika pilih left, file size gambar akan membengkak.
  5. Background color: pilih transparent
  6. Klik tombol GENERATE!

Upload Gambar

Upload Gambar

Download file CSS Sprites dengan klik pada tombol DOWNLOAD SPRITE PNG Copy paste Property & Value CSS untuk disisipkan pada dokumen file CSS nantinya.
CSS Sprites Results

CSS Sprites Results

CSS Sprites File

CSS Sprites File

Code CSS baru (CSS Sprites)



#cssSpryte {
width: auto;
height:75px;
margin:15px 0 15px 20px
}

#cssSpryte div a {
height:75px;
display:block;
background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-mvx2xz0e82yE7GTvLAIRACLSIofWIF7u0BdpzME9qzWBsRZKG9e03ePt0GRfZvqeEdqdCLYTBH8bM95iQuO5vDg6JF1JIYG5QYzIi1_SFTcB1gYvyG0YxnMvH0UXz2hnYRQfxSaTAyM/s1600/CSS-Sprites.png)
}

#cssSpryte div.adidas a, #cssSpryte div.kappa a, #cssSpryte div.nike a, #cssSpryte div.puma a, #cssSpryte div.reebok a {
text-decoration: none;
border-bottom:none;
overflow: hidden;
text-indent: -9000px;
float:left
}

#cssSpryte div.adidas a {
background-position: 0px 0px;
width:115px
}

#cssSpryte div.adidas a:hover {
background-position: -115px 0px
}

#cssSpryte div.kappa a {
background-position: -230px 0px;
width:96px
}

#cssSpryte div.kappa a:hover {
background-position: -326px 0px
}

#cssSpryte div.nike a {
background-position: -422px 0px;
width:144px
}

#cssSpryte div.nike a:hover {
background-position: -566px 0px
}

#cssSpryte div.puma a {
background-position: -710px 0px;
width:150px
}

#cssSpryte div.puma a:hover {
background-position: -860px 0px
}

#cssSpryte div.reebok a {
background-position: -1010px 0px;
width:157px
}

#cssSpryte div.reebok a:hover {
background-position: -1167px 0px
}

Code HTML:



<div id="cssSpryte">
<div class="adidas">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD2rn3_pzJv-5mjFOrk6Vwcng_JGE-k5EZX5ci7XhJMNb9ra5GwBiOWdqe2HGfH1t-dTScvIjrscsHXKiR_VbRhfr4sykZrWWMCDML8EY4LJHuI4A9MymC3p7cY9AINHasBv0AjE3CBRQ/s1600/Adidas-Custom-Logo.png">Adidas Logo</a>
</div>
<div class="kappa">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgelOU3veJvtwBZehNcIEDdufpN2xcge_mTYY51j-ZTWguMyOIbJqBXVvJPwQYLwgkYDS6VXIfNc4pi6Y_L2uEyY2FHtKv08118f8Ey0KD4TfZB3e0TgAQdNlsZ7RYvmOJAJX4_e8pHAnk/s1600/Kappa-Custom-Logo.png" title="Kappa Custom Logo">Kappa Logo</a>
</div>
<div class="nike">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfVRtBmhv_aYJWdgf-Cv7nlDcOVpiqAisNvQsRnH_1L-nEdQSBc25kzu7PifoQluZfa2QSbtrtlzu8fW9R1kVLAICMbIG44ry2x7Ub9Dd2b2bDI-wOP-jqcAYhCyw_TdD6CbSSd_Zj1XQ/s1600/Nike-Logo.png" title="Nike Custom Logo">Nike Logo</a>
</div>
<div class="puma">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEyDlxoXNCEnOFrWI-VbsjN0t920wwR6JCxXXWV73Cjintc_3GX8g00vmFrJCdrSmkYmRCZNEVMCjkO_iwWGy75ZrVjmt_GQXv-5DaDLPFDSJ-QuOOkuNgXjBqmWA_CrjVmE9ronV5Jhk/s1600/Puma-Custom-Logo.png" title="Puma Custom Logo">Puma Logo</a>
</div>
<div class="reebok">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZNiByy58WRhA1_G6yEnW0cRabwLfodHuiOmZ4y9ix466zUiZu1uwXT1AXgVxbFa6FX2MfAZmkZYq6TeEX5qhsVXsiRpXZjmpJuK0AYIIKiImyuRWVMkfwPABnXvs6ssZIDu0x1kDLV1I/s1600/Reebok-Custom-Logo.png" title="Reebok Custom Logo">Reebok Logo</a>
</div>
</div>


HTML Output:
Voila!!! Terlihat sama persis kan output html nya? Tapi tunggu dulu, berikut perbandingan kecepatan loading web sebelum dan sesudah CSS Sprites dibuat.

Cek dokumen sebelum CSS Sprites di sini       Cek dokumen setelah CSS Sprites di sini       Bandingkan di sini
CSS Sprites: Global Statistics (Nilai kecil semakin baik)
  Sebelum Sesudah
Total HTTP Requests: 12 3
Total Size: 96188 bytes 93785 bytes

CSS Sprites - Global Statistik

CSS Sprites - Global Statistik

CSS Sprites: Object Size Totals (Nilai kecil semakin baik)
Object type Size (bytes) Download @ 56K (seconds) Download @ T1 (seconds)
  Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
HTML: 1051 1045 0.41 0.41 0.21 0.21
HTML Images: 0 0 0.00 0.00 0.00 0.00
CSS Images: 93214 91639 20.58 18.46 2.49 0.69
Total Images: 93214 91639 20.58 18.46 2.49 0.69
Javascript: 0 0 0.00 0.00 0.00 0.00
CSS: 1923 1101 0.58 0.42 0.21 0.21
Multimedia: 0 0 0.00 0.00 0.00 0.00
Other: 0 0 0.00 0.00 0.00 0.00

CSS Sprites - Object Size Totals

CSS Sprites - Object Size Totals

CSS Sprites: Download Times (Nilai kecil semakin baik)
Connection Rate Sebelum Sesudah
14.4K 76.95 seconds 73.29 seconds
28.8K 39.68 seconds 36.94 seconds
33.6K 34.35 seconds 31.75 seconds
56K 21.57 seconds 19.29 seconds
ISDN 128K 8.27 seconds 6.32 seconds
T1 1.44Mbps 2.91 seconds 1.10 seconds

CSS Sprites - Download Times

CSS Sprites - Download Times

Dari hasil perbandingan terlihat jelas, menggunakan CSS Sprites terbukti dapat mempercepat akses loading web dengan mengurangi waktu delay download resource file-file gambar, HTTP Requests & menurunkan ukuran file (file size) CSS.
:)
Loncat ke Atas ↑