Test Block Top

The Blog...
Articles, Tips & Trick and Other Interesting Information...
Tampilkan postingan dengan label DNS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label DNS. Tampilkan semua postingan
18 Juni 2012

Proses Expire Domain

Proses Domain Expire
Sering kali orang salah mengartikan nama domain (domain names) adalah sesuatu yang dapat dibeli (dimiliki), asumsi ini tidak sepenuhnya benar. Mungkin selama periode tertentu (1 sampai 10 tahun) domain dapat dimiliki, namun sebelum masa berlaku domain habis (expire), current owner (pemilik sah domain) wajib membayar biaya perpanjangan untuk menghindari domain dihapus dari registry atau diambil alih kepemilikannya oleh orang/pihak lain. Jika domain bisa dimiliki, logikanya pemilik sah domain tidak diharuskan (wajib) membayar biaya perpanjangan domain. "SEWA" menurut saya merupakan istilah yang lebih cocok untuk menggambarkan kepemilikan domain ini.

Bahkan siapapun orangnya bisa memiliki domain 'google.com' jika memang google berencana untuk tidak memperpanjang domain google.com tahun berikutnya (tentu saja kalau punya kocek ratusan juta atau bahkan milyar rupiah untuk menang lelang/backorders), karena lembaga tertinggi yang mengatur kepemilikan nama domain (ICANN / Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) tidak memperbolehkan kepemilikan domain secara permanen.

Kesimpulannya, selama terus diperpanjang masa sewanya, domain akan tetap dibawah kepemilikan. Namun bagaimana jika domain expire & owner lama ingin tetap menjadi pemilik sah domain? Bisa, namun hanya terbatas pada waktu, situasi dan kondisi tertentu. Melalui artikel singkat ini diharapkan dapat memberikan gambaran/ilustrasi yang lebih jelas bagi yang kurang familiar dengan proses expire sampai re-register domain.

Berikut siklus (proses) singkat yang menggambarkan bagaimana domain expired (kadaluarsa) sampai domain tersedia (bisa) didaftarkan kembali oleh masyarakat umum (publik).

Dari ilustrasi gambar singkat di atas, proses registrasi domain, expire, penghapusan sampai pendaftaran kembali domain dapat diuraikan menjadi 5 status/fase berikut:

Status 1 - Cek & Register (daftar domain)

Ini adalah masa pertama kali user/customer melakukan registrasi domain dengan menyerahkan beberapa informasi yang diwajibkan, antara lain: nama domain terpilih, detail informasi kontak pemegang domain (Email, alamat, nomor telephone) untuk domain registrar & informasi billing (tagihan) untuk penyedia jasa layanan domain (reseller/registrant/provider domain). Jangka waktu masa sewa registrasi domain bisa dipilih antara 1 sampai dengan 10 tahun masa sewa.

Setelah user submit (menyerahkan) semua informasi yang diwajibkan, registrar akan melanjutkan proses dengan submit semua data ke registry. Tujuannya adalah merekam semua data informasi kontak ke Whois & menambahkan zone files ke master server. Master server berfungsi memberitahukan server lain di internet terkait tempat (dimana) server website diletakkan.

Status 2 - Registrar Hold (Grace Period): Registrasi Nama Domain Expire (kadaluarsa)

Ini biasa terjadi ketika pemilik sah (owner) domain tidak/belum memperpanjang domain setelah lewat tanggal jatuh tempo domain. Pada masa ini, domain berada pada status Registrar Hold, dimana semua setting domain tidak dapat dimodifikasi atau dihapus pada domain panel manager.

Selama berada pada status Registrar Hold, website dan email terkait domain tidak akan berfungsi karena nama domain dihapus sementara dari zone files. Status ini berlangsung selama 0 - 45 hari kerja dan pemilik sah domain dapat langsung perpanjang sewa dengan biaya perpanjangan normal.

Status 3 - Redemption Period: Request Hapus Domain ke Registry

Jika 0 - 45 hari kerja status Registrar Hold lewat tanpa ada perpanjangan dari pemilik sah domain, registrar mengajukan request ke registry terkait penghapusan nama domain. Setelah request ini berhasil disubmit (dibuat), nama domain berada pada status Redemption Period, dimana pada masa ini domain tidak dapat dimodifikasi atau dihapus. Domain hanya dapat direstore oleh pemilik sah (current owner) namun dengan harga restore yang jauh lebih mahal (kurang lebih 10 kali lipat dari harga perpanjangan domain normal).

Tanpa ada tindakan restore dari pemilik sah, domain akan tetap berada pada masa Redemption Period selama kurang lebih 30 hari kerja. Setelah lewat masa ini, domain dijadwalkan akan dihapus permanen dari zone files.

Status 4 - Pending Delete: Hapus Permanent Dari Zone Files

Setelah lewat masa Redemption Period dan tidak ada tindakan lebih lanjut dari pemilik sah (current owner) untuk restore domain, domain akan ganti status ke Pending Delete. Status ini berlangsung selama 5 hari kerja dan pemilik sah, registrar maupun registry tidak dapat melakukan restore domain.

Pada status ini domain sah akan dihapus dari zone files.

Status 5 - Deleted/Dropped Domain

Setelah berakhir status Pending Delete selama 5 hari kerja, domain resmi dihapus dari registry pada hari ke-6. Pada masa ini domain tersedia untuk didaftarkan kembali oleh masyarakat umum (siapa cepat, dia dapat).

Meskipun menurut aturan sangat mungkin untuk mendaftarkan kembali (register) domain yang sudah expire, namun sangat kecil peluangnya untuk sukses. Terutama berlaku pada domain yang mempunyai nilai (nama yang unik/bagus). Karena harus siap bersaing dengan pihak-pihak backorders profesional yang selalu fokus, siap ambil resiko, modal besar dan sigap memanfaatkan peluang beli nama domain yang mempunyai potensi nilai tinggi untuk dijual kembali.

Dari uraian singkat di atas, dapat dirangkum urutan/susunan hirarki pengurusan nama domain dari lembaga tertinggi sampai ke customer/pemilik/owner resmi domain:

ICANNRegistryRegistrarReseller/provider/registrantDomain Owner/Pemilik Sah Domain
04 Juni 2012

Cara Mudah Membuat Local Domain

Akses testing website pada local webserver ataupun pada home network/local network (intranet) akan lebih mudah menghafal jika menggunakan 'domainmu.tld' dari pada sederetan angka private IP seperti 192.168.1.xxx misalnya. Mungkin saja pada local network, anda mempunyai beberapa testing website seperti WordPress, Drupal, Joomla atau script software lainnya.

Cara/trik ini awalnya bermula karena saya sering lupa & pusing menghafal satu persatu alamat private IP untuk masing-masing script yang saya test. Terpaksa deh intip catatan private IP masing-masing testing script, he.. he... :D. Namun sekarang tidak lagi. Setelah utak-atik & sekian kali coba, ketemu juga triknya.

Cara konvensional (cara lama) untuk akses halaman testing script biasanya dilakukan dengan membuka alamat private IP (contoh: http://192.168.1.100). Namun tahukah anda private IP pada local network dapat di mapping ke alamat domain sesuai keinginan, misal: http://wordpress.tld.

Catatan:

Untuk mapping private IP ke nama domain disyaratkan setidaknya mempunyai satu atau beberapa private IP, dan tld domain bukan merupakan tld domain yang umum (consideration by ICANN/IANA).com, .net, .org, .info, .ws, .us dlsb.

Gunakan tld domain yang belum ada (terdaftar), misalnya; .xyz, .gt, .namamu dlsb. Bisa juga menggunakan tld dengan karakter file ekstensi yang umum, seperti misal; .exe, .pdf, .psd, jpg, png, .gif, .bmp, .docx, .rtf dlsb.

Langsung ke topik. Begini caranya:

» Cari tahu private IP target (contoh: 192.168.1.100)

» Buka file hosts:
    Windows → %SystemRoot%\system32\drivers\etc\hosts
    UNIX/Linux → /etc/hosts
    Apple Macintosh → /private/etc/hosts
Lokasi file HOSTS pada OS lainnya dapat lihat di sini

» tambahkan Private IP + Domain target pada file hosts. Contoh:

Beberapa web/script dengan satu Shared Private IP menggunakan Virtual Hosts



192.168.1.114 wordpress.lg
192.168.1.114 joomla.lg
192.168.1.114 swardana.pdf

Beberapa web/script dengan masing-masing satu Private IP menggunakan Virtual Hosts



192.168.1.114 wordpress.lg
192.168.1.115 joomla.lg
192.168.1.116 swardana.pdf

Selesai. Sekarang coba buka alamat url web/script dengan menggunakan local domain. Main page (halaman utama) local domain home network pada contoh di atas (wordpress.lg, joomla.lg & swardana.pdf) dapat dilihat pada screenshot di bawah:

Setup Local Domain

wordpress.lg

Setup Local Domain 2

joomla.lg

Setup Local Domain 3

swardana.pdf

Mapping local domain ini tidak diharuskan menggunakan tld, contoh; tambahkan Private IP + domain (tanpa tld) pada file hosts



192.168.1.114 wordpress
192.168.1.115 joomla
192.168.1.116 swardana

Maka alamat url yang harus dibuka pada address bar web browser adalah (contoh Private IP & local domain di atas):

→ http://wordpress/
→ http://joomla/
→ http://swardana/

Jangan lupa tambahkan Private IP + Local Domain pada masing-masing 'file hosts' client PC untuk dapat akses situs local dalam satu lingkup home network/local network (intranet).

Lebih mudah & simple bukan! Daripada akses menggunakan alamat Private IP, lebih gampang diingat & kelihatan keren jika menggunakan local domain.

:D
03 Juni 2012

Apa itu DNS

Sekilas tentang DNS (Domain Name System)

Baik webmaster pendatang baru atau veteran jika hosted web/blog pada self hosting, vps atau dedicated server setidaknya wajib tahu dasar pemahaman DNS. Mengapa? Sederhana saja, memudahkan user mengakses situs baik itu visitor/client maupun site webmaster. Akan lebih mudah mengingat / menghafal domainmu.com daripada sederetan angka seperti 139.195.xxx.xxx.

Apa itu DNS? Sebuah nama domain biasanya terdiri dari dua bagian kata atau lebih (secara teknis disebut label) dan biasanya dipisahkan oleh karakter titik (dots). Sebagai contoh linggihnote.blogspot.com. Label paling kanan (.com) merupakan Top-Level Domain (TLD). Setiap lebel disebelah kirinya menyatakan sebuah sub-divisi atau subdomain dari domain di atasnya (disebelah kanannya). Secara teori, subdomain ini bisa diturunkan sampai dengan 127 level ke bawah dengan maksimal karakter masing-masing label 63 karakter dan selama nama domain tersebut tidak melebihi total maksimal panjang karakter (total maksimal 255 karakter).

Namun dalam prakteknya, kebanyakan pemilik nama domain ini hanya menggunakan sampai 3 tingkat label (kata) saja.

Catatan:

Subdomain tergantung pada domain 1 level di atasnya (ketergantungan relatif), bukan ketergantungan mutlak (absolute). Misalnya: linggihnote.blogspot.com merupakan subdomain dari tld ".com", dan pic.linggihnote.blogspot.com merupakan subdomain dari linggihnote.blogspot.com.

Hostname mengacu pada nama domain yang memiliki satu atau lebih alamat IP yang terkait. Sebagai contoh: linggihnote.blogspot.com dan pic.linggihnote.blogspot.com keduanya memiliki hostname yang sama.
DNS Records:

CNAME (Canonical Name)

(CNAME) Record digunakan untuk menetapkan hostname alias. Formatnya adalah seperti di bawah ini:



alias.domain.tld      IN      CNAME      hostlain.domain.tld.


Format di atas mendefinisikan alias.domain.tld sebagai alias untuk host yang ditetapkan (hostlain.domain.tld).

A Record (Address Record)

A record biasanya berupa alamat IP dari sebuah domain. Dengan menggunakan a record, pengguna (visitor situs) yang mencoba akses www.contohdomain.com akan diteruskan ke alamat IP sesuai dengan IP A Record. Contoh format "A" Record adalah seperti di bawah ini:



Name             TTL     TYPE    DATA
ftp.domain.com   14400   A       Alamat IP


MX Record (Mail Exchange Record)

MX Record mengarahkan domain ke dalam daftar mail exchange servers domain terkait. "A" zone dapat mempunyai satu atau lebih Mail Exchange (MX) record. Record ini mengarah ke host yang menerima email pesan atas host terkait. Host domain dapat juga dijadikan sebagai "MX" bagi host itu sendiri. MX Record tidak mengharuskan mengarah pada host pada zona yang sama. Contoh format MX Record adalah seperti di bawah ini:



host.domain.tld  IN  MX  10 hostlain.domain.tld.
IN         MX  20  hostlain2.domain.tld.


Preferensi nomor "MX" memiliki nilai (value) "0 - 65535", semakin kecil nilai "MX" nya, semakin tinggi prioritasnya.

NS Record (Name Server Record)

Name server merujuk pada nama domain dalam satu daftar DNS Server Otoritatif domain bersangkutan. Contoh:



ns1.nama-domain.tld
ns2.nama-domain.tld


SOA Record (Start of Authority Record)

SOA record atau catatan otoritas awal (Start of Authority) mengacu server DNS yang mengediakan otorisasi informasi tentang sebuah domain Internet, email administrator domain, nomor seri domain, dan beberapa timer terkait untuk refresh zone domain. Contoh SOA Record



domain.tld. 86400 IN SOA  ns1.domain.tld. webmaster.domain.tld. (
2014080101 ;Serial Number
86400 ;refresh
7200 ;retry
3600000 ;expire
86400 ;minimum
)


TXT Record

TXT Record mengijinkan administrator untuk memasukan data acak ke dalam catatan DNS. Sebagai contoh, record ini digunakan untuk mengimplementasikan Sender Policy Framework dan DomainKeys Specifications. Contoh TXT Record:



spf 14400 IN TXT v=spf1 include:aspmx.googlemail.com ~all


PTR Record (Pointer Record)

PTR record atau catatan penunjuk memetakan sebuah nama host ke nama kanonik untuk host tersebut. Pembuatan record PTR untuk sebuah nama host di dalam domain in-addr.arpa yang mewakili sebuah alamat IP menerapkan pencarian balik DNS (reverse DNS lookup) untuk alamat tersebut. Contohnya "www.icann.net" memiliki alamat IP 192.0.34.164, tetapi sebuah record PTR memetakan 164.34.0.192.in-addr.arpa ke nama kanoniknya: referrals.icann.org.

Edit atau tambah DNS:

cPanel → cPanel menu klik "Simple DNS Zone Editor" atau "Advance DNS Zone Editor".
WHM → Main WHM » DNS Functions » Edit DNS Zone
Manual Edit:
    Zone File → » /var/named/nama-domain.com.db
    DNS Configuration → /etc/named.conf

Untuk cek DNS health & Configuration domain, kunjungi situs dns check online seperti http://www.intodns.com/
07 Maret 2012

Install Account DNS Check WHM Plugin

Account DNS Check merupakan salah satu plugin cPanel WHM Gratis yang berfungsi untuk memeriksa/cek resolve tidaknya DNS (IP) domain account client yang terdaftar pada server dengan setting DNS pada domain panel manager. Dengan menggunakan plugin ini, anda dapat menghemat waktu untuk cek daftar account yang resolve atau tidak ke IP Server.

Install Plugin Account DNS Check pada WHM menggunakan command berikut:

cd /home
rm -f latest-accountdnscheck
wget http://www.ndchost.com/cpanel-whm/plugins/accountdnscheck/download.php
sh latest-accountdnscheck


[bash collapse="false"]
root@server5 [~]# cd /home
root@server5 [/home]# rm -f latest-accountdnscheck
root@server5 [/home]# wget http://www.ndchost.com/cpanel-whm/plugins/accountdnscheck/download.php
--2012-05-28 21:54:24-- http://www.ndchost.com/cpanel-whm/plugins/accountdnscheck/download.php
Resolving www.ndchost.com... 204.10.36.37
Connecting to www.ndchost.com|204.10.36.37|:80... connected.
HTTP request sent, awaiting response... 302 Moved Temporarily
Location: http://download.ndchost.com/accountdnscheck/latest-accountdnscheck [following]
--2012-05-28 21:54:26-- http://download.ndchost.com/accountdnscheck/latest-accountdnscheck
Resolving download.ndchost.com... 204.10.39.137
Connecting to download.ndchost.com|204.10.39.137|:80... connected.
HTTP request sent, awaiting response... 200 OK
Length: 14414 (14K) [text/plain]
Saving to: âlatest-accountdnscheckâ

100%[======================================>] 14,414 19.6K/s in 0.7s

2012-05-28 21:54:27 (19.6 KB/s) - âlatest-accountdnscheckâ

root@server5 [/home]#
[/bash]

[bash collapse="false"]
root@server5 [/home]# sh latest-accountdnscheck
Creating directory installd-accountdnscheck
Verifying archive integrity... All good.
Uncompressing cPanel/WHM Account DNS Check Plugin by NDCHost.com...........
/bin/mkdir: created directory `/var/cpanel/accountdnscheck'
/bin/mkdir: created directory `/var/cpanel/accountdnscheck/scripts'
/bin/mkdir: created directory `/usr/local/cpanel/whostmgr/docroot/accountdnscheck'
`web/addon_acountdnscheck.cgi' -> `/usr/local/cpanel/whostmgr/docroot/accountdnscheck/addon_acountdnscheck.cgi'
`web/index.php' -> `/usr/local/cpanel/whostmgr/docroot/accountdnscheck/index.php'
`scripts/cli_run.sh' -> `/var/cpanel/accountdnscheck/scripts/cli_run.sh'
`scripts/uninstall' -> `/var/cpanel/accountdnscheck/scripts/uninstall'
`accountdnscheck.class.php' -> `/var/cpanel/accountdnscheck/accountdnscheck.class.php'
`version' -> `/var/cpanel/accountdnscheck/version'
`changelog' -> `/var/cpanel/accountdnscheck/changelog'
`/usr/local/cpanel/whostmgr/docroot/accountdnscheck/addon_acountdnscheck.cgi' -> `/usr/local/cpanel/whostmgr/docroot/cgi/addon_acountdnscheck.cgi'
root@server5 [/home]#
[/bash]

Login pada halaman WHM (root akses), klik pada Plugin Account DNS Check. Lama tidaknya hasil sortir (output) list account tergantung pada banyaknya domain yang terdaftar di server, kecepatan koneksi server, banyaknya domain yang tidak resolve, dan faktor penentu lainnya.

[caption id="attachment_1233" align="alignnone" width="150" caption="Account DNS Check WHM Plugin"]Account DNS Check WHM Plugin[/caption]

Plugin ini juga dapat dijalankan langsung dengan cara menggunakan command line.

/var/cpanel/accountdnscheck/scripts/cli_run.sh

[bash]
root@server5 [/home]# /var/cpanel/accountdnscheck/scripts/cli_run.sh
Version: 8 written by NDCHost.com

Account DNS Check

Checking Domains HTTP/1.0 200 OK Connection: close Server:
whostmgr/11.32.2.25 Content-type: text/html; charset=utf-8
Support
cPanel & WHM FAQ Support Forums WHM Documentation cPanel Documentation
Contact cPanel

Main >> Cluster/Remote Access >> Setup Remote Access Key

Setup Remote Access Key

Remote access keys allow you to log into your server without using a
password. You can use a remote access key (or access hash) to
authenticate with WHMâs remote API or DNS clustering features. If you
are using a remote billing solution, you will probably need to set up a
remote access key on all your cPanel and WHM servers. Read our
documentation for specific information about how to use remote access
keys.

Access key for user ârootâ



You may generate a new access key here. Note that generating a new
remote access key will invalidate any existing remote access key. If
you generate a new key, systems using the existing key will no longer
be able to connect.
(Submit) Generate New Key

. Completed

Resolved to correct IP

Resolved to wrong IP

ngetest.com [ 113.212.163.130 ]

This script was written by NDCHost.com

a58a6f37ff9a28a6cbe0bed7dc38b95c aac98e08xxxxxxxxxxxxxxxxc1c7cced
baf2039a15bcca9090253c9844a93862 05f10b1fdfa23939f61b6bb3bb365cdd
0927ab7988bc21fb921247fab5faf4e3 102d6d530b7d795f23b2712923205069
3d1e25c01e412235609c60ce12bc48b5 2cd2axxxxxx10d097c247d8a64fb7aee
16e1f3d548exxxxxddf5faacf69687d2 e71837168a5fffd5e2b2e03440f7e320
50dc90ff1dba5076113907f36f7c17e4 cc06c409f21070fe8f593d6f0def5348
4689f822afe181e10ab868c3ae0e91b0 514638b3ecf6272f1233e48473059251
42ec7xxxxx308a590c756fb5becb9fa3 bd82cfe1957ba378431f9cfba588e494
68f97f54562c4d673684226c8a59a47e f39e9xxxxx77e23dd706b1f301872cb0
9e4ae2fb7475xxxxxxxxx6899868408d 6bd58ce36504e11d521688d3420568ea
fb7785e204207212df83204502c0229a 99af9efxxxxxxxx55e9a261de6b07c27
63d53d14505ffe986e8066fdec73eaca fae5546fdd018c0fb11541eabf952fbc
525525607021862394886ab787bb52e6 a6cc4b624908xxxxxxxxx2b38b830aa6
a7dbe640xxxxxxxxxxxxb0946611bcae 82d985aa45302b1681257283790410bb
401df1bc5e75abdxxxxxxxxxxaea8191
root@server5 [/home]#
[/bash]

Visit Publisher Script
Loncat ke Atas ↑