Test Block Top

The Blog...
Articles, Tips & Trick and Other Interesting Information...
Tampilkan postingan dengan label WAMP Server. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label WAMP Server. Tampilkan semua postingan
23 Mei 2010

Trik Install WordPress Offline (Local Webserver)

Sudah umum jika webmaster blog merombak total theme default WordPress dengan theme lain agar tampilan visual blog lebih menarik. Namun masalahnya sedikit memakan waktu lama untuk menemukan theme yang cocok sesuai selera owner (webmaster) blog, karena theme yang akan ditest tidak sedikit. Jika mau upload semua file theme ke web server tentunya akan banyak menyita waktu, terutama pengguna yang mempunyai speed koneksi internet pas-pasan.

Bagi yang suka coba-coba theme baru, ada sedikit trik untuk test theme pada local webserver (offline/hardisk). Jadi tidak perlu lagi buang-buang bandwidth & waktu untuk upload theme ke web server hanya untuk sekedar test. Semua dapat dilakukan secara offline via local webserver, setelah theme ditest dan cocok sesuai selera, baru upload theme ke web server.

Pertama dowload dulu aplikasi "WAMPServer" di sini jika anda menggunakan sistem operasi Windows, kemudian install pada PC. Setelah terinstall jalankan aplikasi "WampServer".

Download script WordPress di sini. Kemudian copy dan pastekan semua script wordpress tadi ke "directory-install WampServer (drive C:\ atau D:\ atau E:\ atau drive lainnya)\wamp\www". Buatkan folder baru untuk meletakkan script wordpress tadi ("wordpress-update" misalnya).

Selanjutnya buka aplikasi browser anda, ketikkan "http://localhost/" atau "http://127.1.0.1/", maka akan keluar halaman seperti di bawah ini:

[caption id="attachment_1322" align="alignnone" width="150" caption="Localhost"]Install WAMP Server 1[/caption]

Seperti terlihat pada gambar di atas klik link "phpmyadmin" pada bagian paling bawah untuk membuat database wordpress baru. Isikan nama database pada text field "Create new database", misalnya; isikan nama databasenya dengan "wordpress". Tekan tombol "Create"

[caption id="attachment_1323" align="alignnone" width="150" caption="Create new database"]Install WAMP Server 2[/caption]

Halaman pesan pemberitahuan database berhasil dibuat akan telihat pada gambar di bawah ini:

[caption id="attachment_1324" align="alignnone" width="150" caption="Database created"]Install WAMP Server 3[/caption]

Detail "User" dan "Host" database seperti terlihat pada gambar di bawah (default nama "usernya" adalah "root", sedangkan "Host-nya" adalah "localhost"). Nama databasenya menggunakan "wordpress".

[caption id="attachment_1325" align="alignnone" width="150" caption="User overview"]Install WAMP Server 4[/caption]

Selanjutnya buka file "wp-config.php" yang terletak pada drive C:\ atau D:\ atau E:\ atau drive lainnya)\wamp\www (pada contoh di atas terletak pada folder 'wordpress update'), masukkan detail database di atas. Contoh seperti di bawah ini:

[php collapse="false"]
// ** MySQL settings - You can get this info from your web host ** //
/** The name of the database for WordPress */
define('DB_NAME', 'wordpress');

/** MySQL database username */
define('DB_USER', 'root');

/** MySQL database password */
define('DB_PASSWORD', '');

/** MySQL hostname */
define('DB_HOST', 'localhost');
[/php]

Password biarkan saja kosong. Kemudian jalankan aplikasi "WampServer" yang baru saja anda install, tunggu sampai aplikasi load 100%. Setelah itu ketikkan alamat ini pada web browser untuk mulai install script wordpress » http://localhost/nama-direktori-folder-wordpress/wp-admin/install.php. Contoh di atas mempunyai alamat url » http://localhost/wordpress-update/wp-admin/install.php. Jika semuanya berjalan lancar, tampilan pada web browser akan seperti gambar di bawah ini:

[caption id="attachment_1327" align="alignnone" width="150" caption="WordPress Install"]Install WAMP Server 5[/caption]

Isikan "Blog Title" dengan title blog, email dengan alamat email admin dan hilangkan tanda centak pada "Allow my blog to appear.....", karena script wordpress ini diinstall pada local webserver (offiline site) maka tidak berpengaruh jika anda asal-asalan mengisikan data ini. Tekan tombol "Install WordPress".

Jika script berhasil di install akan tampak seperti gambar di bawah ini:

[caption id="attachment_1328" align="alignnone" width="150" caption="WordPress Login Detail"]Install WAMP Server 6[/caption]

Default username adalah "admin" dan password randomnya untuk setiap kali install selalu berbeda-beda seperti gambar di atas. Simpan detaul login yang diberikan dan klik tombol "Log In". Isikan "Username" dengan "admin" dan "Password" dengan password anda.

[caption id="attachment_1329" align="alignnone" width="150" caption="WordPress Login"]Install WAMP Server 7[/caption]

Lihat alamat url admin login pada web browser, biasanya » http://domainmu.com/wp-login.php. Maka setiap anda ingin login pada area admin wordpress, gunakan alamat url ini dan tentu saja sebelumnya WampServer harus anda jalankan terlebih dahulu.

Berikut screenshot tampilan dashboard admin WordPress.

[caption id="attachment_1330" align="alignnone" width="150" caption="WordPress Dashboard"]Install WAMP Server 8[/caption]

Jika ingin ganti password, klik pada link "Yes, Take me to my Profile page", atau abaikan dengan klik link yang bertuliskan "No Thanks, Do not Remind me again.", jika klik pada link ini jangan lupa simpan baik-baik password random yang diberikan saat proses install script. Jika klik pada "Yes, Take me to my Profile page" maka anda akan diarahkan pada halaman edit profile, scroll pada halaman paling bawah sampai anda menemukan text field "New Password", isikan dengan password baru anda dan klik tombol "Update Profile".

Selesai. Lihat halaman utama blog dengan mengetikkan alamat url » http://localhost/nama-direktori-folder-wordpress/. Pada contoh di atas berarti yang harus anda ketikkan adalah » http://localhost/wordpress-update/. Screenshot main page wordpress kurang lebih akan terlihap pada gambar di bawah ini:

[caption id="attachment_1331" align="alignnone" width="150" caption="WordPress Site Offline"]Install WAMP Server 9[/caption]

Sekarang jika mau test theme, tinggal copas file theme ke direktori theme (drive C:\ atau D:\ atau E:\ atau drive lainnya)\wamp\www\wordpress-update\wp-content\themes) → masuk ke halaman admin area dan aktifkan theme.

Lebih praktis, mudah dan cepat dibandingkan jika anda harus upload semua file theme yang ingin anda test ke web server.
14 Februari 2010

Yang Anda Butuhkan Untuk Memulai Aplikasi PHP

Apa saja yang anda butuhkan untuk memulai menjalankan aplikasi PHP? Tidak banyak, hanya beberapa aplikasi pendukung yang dapat anda peroleh secara gratis (open source), diantaranya:

  1. Sistem Operasi. Tentu saja agar anda dapat menjalankan aplikasi PHP harus mempunyai sistem operasi. Terdapat tiga sistem operasi umum yang dapat anda gunakan antara lain Windows, Linux, Atau Mac OS. Ketiganya support semua aplikasi yang tertulis di bawah, kecuali IIS yang dapat dijalankan hanya pada sistem operasi Windows.
  2. Web Server. Seperti yang kebanyakan web developer lakukan dalam membangun suatu website pasti membutuhkan web server. Karena akan menggunakan aplikasi PHP yang selalu bekerja dengan database maka ada dua jenis aplikasi yang dapat anda pakai, antara lain 'Apache' dan 'IIS'. Apache hampir sama (similiar) seperti halnya IIS yang keduanya merupakan web server. Perbedaan utamanya adalah IIS adalah teknologi informasi server internet yang dikembangkan oleh microsoft sedangkan Apache merupakan 'Cross Platform' yang biasanya dipakai (muncul) bersamaan dengan PHP dan MySQL. Kebanyakan web developer lebih memilih menggunakan PHP dengan Apache dari pada IIS.
  3. PHP. Keduanya dapat anda download gratis di sini.
  4. MySQL. Jika anda ingin menjalankan aplikasi PHP sudah pasti anda akan membutuhkan e-database. Untuk keterangan lebih lanjut anda dapat melihat dan download di sini.
  5. PHP Text / Web Editor. Anda dapat menggunakan software web editor seperti misalnya Adobe Dreamweaver atau software lainnya yang biasa anda pakai.
  6. Tool software lainnya (PHPMyAdmin). Yang satu ini bersifat optional (tidak wajib dipenuhi). PHPMyAdmin merupakan tool yang memberikan kemudahan bagi anda untuk memanage database baik dilakukan secara lokal (edit file pada komputer) atau online melalui web browser. PHPMyAdmin dapat anda download di sini.
Jika akan menjalankan aplikasi PHP mungkin anda akan sering mendengar istilah seperti berikut ini:

  1. L.A.M.P. Merupakan singkatan dari solusi open source 'Linux, Apache, MySQL, PHP'.
  2. W.A.M.P. 'Windows, Apache, MySQL, PHP'.
  3. M.A.M.P. 'Mac, Apache, MySQL, PHP'. Dengar-dengar masih dalam tahap pengembangan (Beta/Belum Final).
  4. X.A.M.P. 'Sistem operasi selain ketiga sistem operasi di atas, Apache, MySQL, PHP'.
Semuanya terserah anda, gunakan sesuai dengan platform sistem operasi anda. Daripada anda download satu persatu aplikasi yang dibutuhkan seperti diatas, jika anda masih baru dalam PHP disarankan untuk download per paket seperti yang tertulis dalam singkatan (acronim) di atas (WAMP, LAMP, MAMP atau XAMP). Karena jika menginstal satu persatu aplikasi lebih susah dan butuh pemahaman yang mendalam tentang proses instalasi dan dokumentasi file.

Jika anda menggunakan sistem operasi Windows disarankan memakai WAMP yang dapat anda download di sini. Untuk Mac, linux, dan sistem operasi lainnya disarankan memakai XAMP yang dapat anda download di sini. Sebelum memutuskan untuk menginstall aplikasi seperti yang diperlukan di atas ada baiknya anda konsultasikan dahulu dengan provider server tempat anda sewa.

Jika anda memutuskan ingin install web server pada local PC (Windows misalnya), download aplikasi WAMP beserta addons-nya, instal, pilih default browser, selesai. Install addon pada direktori yang sama dengan direktori sewaktu anda menginstal wamp.
Loncat ke Atas ↑