Test Block Top

The Blog...
Articles, Tips & Trick and Other Interesting Information...
Tampilkan postingan dengan label Webserver. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Webserver. Tampilkan semua postingan
04 Juni 2012

Cara Mudah Membuat Local Domain

Akses testing website pada local webserver ataupun pada home network/local network (intranet) akan lebih mudah menghafal jika menggunakan 'domainmu.tld' dari pada sederetan angka private IP seperti 192.168.1.xxx misalnya. Mungkin saja pada local network, anda mempunyai beberapa testing website seperti WordPress, Drupal, Joomla atau script software lainnya.

Cara/trik ini awalnya bermula karena saya sering lupa & pusing menghafal satu persatu alamat private IP untuk masing-masing script yang saya test. Terpaksa deh intip catatan private IP masing-masing testing script, he.. he... :D. Namun sekarang tidak lagi. Setelah utak-atik & sekian kali coba, ketemu juga triknya.

Cara konvensional (cara lama) untuk akses halaman testing script biasanya dilakukan dengan membuka alamat private IP (contoh: http://192.168.1.100). Namun tahukah anda private IP pada local network dapat di mapping ke alamat domain sesuai keinginan, misal: http://wordpress.tld.

Catatan:

Untuk mapping private IP ke nama domain disyaratkan setidaknya mempunyai satu atau beberapa private IP, dan tld domain bukan merupakan tld domain yang umum (consideration by ICANN/IANA).com, .net, .org, .info, .ws, .us dlsb.

Gunakan tld domain yang belum ada (terdaftar), misalnya; .xyz, .gt, .namamu dlsb. Bisa juga menggunakan tld dengan karakter file ekstensi yang umum, seperti misal; .exe, .pdf, .psd, jpg, png, .gif, .bmp, .docx, .rtf dlsb.

Langsung ke topik. Begini caranya:

» Cari tahu private IP target (contoh: 192.168.1.100)

» Buka file hosts:
    Windows → %SystemRoot%\system32\drivers\etc\hosts
    UNIX/Linux → /etc/hosts
    Apple Macintosh → /private/etc/hosts
Lokasi file HOSTS pada OS lainnya dapat lihat di sini

» tambahkan Private IP + Domain target pada file hosts. Contoh:

Beberapa web/script dengan satu Shared Private IP menggunakan Virtual Hosts



192.168.1.114 wordpress.lg
192.168.1.114 joomla.lg
192.168.1.114 swardana.pdf

Beberapa web/script dengan masing-masing satu Private IP menggunakan Virtual Hosts



192.168.1.114 wordpress.lg
192.168.1.115 joomla.lg
192.168.1.116 swardana.pdf

Selesai. Sekarang coba buka alamat url web/script dengan menggunakan local domain. Main page (halaman utama) local domain home network pada contoh di atas (wordpress.lg, joomla.lg & swardana.pdf) dapat dilihat pada screenshot di bawah:

Setup Local Domain

wordpress.lg

Setup Local Domain 2

joomla.lg

Setup Local Domain 3

swardana.pdf

Mapping local domain ini tidak diharuskan menggunakan tld, contoh; tambahkan Private IP + domain (tanpa tld) pada file hosts



192.168.1.114 wordpress
192.168.1.115 joomla
192.168.1.116 swardana

Maka alamat url yang harus dibuka pada address bar web browser adalah (contoh Private IP & local domain di atas):

→ http://wordpress/
→ http://joomla/
→ http://swardana/

Jangan lupa tambahkan Private IP + Local Domain pada masing-masing 'file hosts' client PC untuk dapat akses situs local dalam satu lingkup home network/local network (intranet).

Lebih mudah & simple bukan! Daripada akses menggunakan alamat Private IP, lebih gampang diingat & kelihatan keren jika menggunakan local domain.

:D
03 Juni 2012

Apa itu DNS

Sekilas tentang DNS (Domain Name System)

Baik webmaster pendatang baru atau veteran jika hosted web/blog pada self hosting, vps atau dedicated server setidaknya wajib tahu dasar pemahaman DNS. Mengapa? Sederhana saja, memudahkan user mengakses situs baik itu visitor/client maupun site webmaster. Akan lebih mudah mengingat / menghafal domainmu.com daripada sederetan angka seperti 139.195.xxx.xxx.

Apa itu DNS? Sebuah nama domain biasanya terdiri dari dua bagian kata atau lebih (secara teknis disebut label) dan biasanya dipisahkan oleh karakter titik (dots). Sebagai contoh linggihnote.blogspot.com. Label paling kanan (.com) merupakan Top-Level Domain (TLD). Setiap lebel disebelah kirinya menyatakan sebuah sub-divisi atau subdomain dari domain di atasnya (disebelah kanannya). Secara teori, subdomain ini bisa diturunkan sampai dengan 127 level ke bawah dengan maksimal karakter masing-masing label 63 karakter dan selama nama domain tersebut tidak melebihi total maksimal panjang karakter (total maksimal 255 karakter).

Namun dalam prakteknya, kebanyakan pemilik nama domain ini hanya menggunakan sampai 3 tingkat label (kata) saja.

Catatan:

Subdomain tergantung pada domain 1 level di atasnya (ketergantungan relatif), bukan ketergantungan mutlak (absolute). Misalnya: linggihnote.blogspot.com merupakan subdomain dari tld ".com", dan pic.linggihnote.blogspot.com merupakan subdomain dari linggihnote.blogspot.com.

Hostname mengacu pada nama domain yang memiliki satu atau lebih alamat IP yang terkait. Sebagai contoh: linggihnote.blogspot.com dan pic.linggihnote.blogspot.com keduanya memiliki hostname yang sama.
DNS Records:

CNAME (Canonical Name)

(CNAME) Record digunakan untuk menetapkan hostname alias. Formatnya adalah seperti di bawah ini:



alias.domain.tld      IN      CNAME      hostlain.domain.tld.


Format di atas mendefinisikan alias.domain.tld sebagai alias untuk host yang ditetapkan (hostlain.domain.tld).

A Record (Address Record)

A record biasanya berupa alamat IP dari sebuah domain. Dengan menggunakan a record, pengguna (visitor situs) yang mencoba akses www.contohdomain.com akan diteruskan ke alamat IP sesuai dengan IP A Record. Contoh format "A" Record adalah seperti di bawah ini:



Name             TTL     TYPE    DATA
ftp.domain.com   14400   A       Alamat IP


MX Record (Mail Exchange Record)

MX Record mengarahkan domain ke dalam daftar mail exchange servers domain terkait. "A" zone dapat mempunyai satu atau lebih Mail Exchange (MX) record. Record ini mengarah ke host yang menerima email pesan atas host terkait. Host domain dapat juga dijadikan sebagai "MX" bagi host itu sendiri. MX Record tidak mengharuskan mengarah pada host pada zona yang sama. Contoh format MX Record adalah seperti di bawah ini:



host.domain.tld  IN  MX  10 hostlain.domain.tld.
IN         MX  20  hostlain2.domain.tld.


Preferensi nomor "MX" memiliki nilai (value) "0 - 65535", semakin kecil nilai "MX" nya, semakin tinggi prioritasnya.

NS Record (Name Server Record)

Name server merujuk pada nama domain dalam satu daftar DNS Server Otoritatif domain bersangkutan. Contoh:



ns1.nama-domain.tld
ns2.nama-domain.tld


SOA Record (Start of Authority Record)

SOA record atau catatan otoritas awal (Start of Authority) mengacu server DNS yang mengediakan otorisasi informasi tentang sebuah domain Internet, email administrator domain, nomor seri domain, dan beberapa timer terkait untuk refresh zone domain. Contoh SOA Record



domain.tld. 86400 IN SOA  ns1.domain.tld. webmaster.domain.tld. (
2014080101 ;Serial Number
86400 ;refresh
7200 ;retry
3600000 ;expire
86400 ;minimum
)


TXT Record

TXT Record mengijinkan administrator untuk memasukan data acak ke dalam catatan DNS. Sebagai contoh, record ini digunakan untuk mengimplementasikan Sender Policy Framework dan DomainKeys Specifications. Contoh TXT Record:



spf 14400 IN TXT v=spf1 include:aspmx.googlemail.com ~all


PTR Record (Pointer Record)

PTR record atau catatan penunjuk memetakan sebuah nama host ke nama kanonik untuk host tersebut. Pembuatan record PTR untuk sebuah nama host di dalam domain in-addr.arpa yang mewakili sebuah alamat IP menerapkan pencarian balik DNS (reverse DNS lookup) untuk alamat tersebut. Contohnya "www.icann.net" memiliki alamat IP 192.0.34.164, tetapi sebuah record PTR memetakan 164.34.0.192.in-addr.arpa ke nama kanoniknya: referrals.icann.org.

Edit atau tambah DNS:

cPanel → cPanel menu klik "Simple DNS Zone Editor" atau "Advance DNS Zone Editor".
WHM → Main WHM » DNS Functions » Edit DNS Zone
Manual Edit:
    Zone File → » /var/named/nama-domain.com.db
    DNS Configuration → /etc/named.conf

Untuk cek DNS health & Configuration domain, kunjungi situs dns check online seperti http://www.intodns.com/
01 Juni 2012

Kelemahan Hosting Gratis

Hosting Gratis
Webmaster pendatang baru dalam dunia hosting biasanya bingung memilih dimana sebaiknya menempatkan file-file situs mereka. Selalu dihadapkan pada dua alternatif pilihan, memakai jasa hosting bayar atau hosting gratis. Biasanya mereka lebih tertarik dengan hosting gratis, alasannya simpel; sepenuhnya gratis (gratis 100%) dan berasumsi akan mendapatkan fitur-fitur hosting yang sama seperti layaknya premium hosting.

Tergiur dengan tawaran sepenuhnya gratis, sebagai webmaster baru mereka tidak menyadari rawannya resiko yang timbul dari memakai jasa layanan hosting gratis ini. OK, langsung saja ke inti artikel, berikut beberapa alasan mengapa harus berpikir dua kali jika akan memakai jasa hosting gratis:

Fokus Artikel

Pada artikel kali ini akan sedikit mengulas tentang kelemahan (kekurangan) dan bahaya yang akan terjadi jika menempatkan web/blog anda pada jasa hosting gratis (Free Webhosting). Jika anda masih baru dalam dunia web hosting & sempat tergiur dengan tawaran hosting gratis, baca artikel ini sebagai referensi. Semoga Bermanfaat!!!
:D

Tidak diperbolehkan memakai custom Nama Domain

Provider hosting gratis umumnya tidak mengijinkan user untuk memakai nama domain sendiri (custom domain). Tapi sebagai gantinya mereka akan memberikan sub-domain gratis.

Jika daftar ke provider hosting gratis "hosting-gratis.biz" misalnya, maka alamat url web/blog yang akan didapat adalah "http://namamu.hosting-gratis.biz". Bayangkan panjang alamat url situs baru itu, sangat susah alamat url ini diingat oleh visitor jika mereka ingin kembali berkunjung dikemudian hari.

Saran: Jika memutuskan hosted situs memakai jasa provider hosting gratis, pastikan hosting gratis ini mendukung / memperbolehkan memakai nama domain sendiri (custom domain).

Fitur hosting yang diberikan sangatlah terbatas.

Meskipun beberapa fitur hosting yang diberikan sangat terbatas (minim), namun kebanyakan provider hosting gratis memberikan space dan bandwidth yang cukup besar. Tapi apalah artinya space & bandwidth yang besar jika tidak ada fitur penting seperti autobackup data misalnya.

Akan banyak ditemukan fitur yang sangat terbatas pada beberapa provider hosting gratis, mungkin mereka hanya memberikan satu database dan penyedia hosting gratis lainnya mungkin malah tidak memberikan sama sekali. Intinya user tidak akan leluasa untuk install multiple script seperti WordPress, forum, blog, Joomla dan lain sebagainya pada satu account yang sama.

Saran: Jika memutuskan memakai jasa layanan hosting gratis, pastikan mereka menyediakan fitur yang cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan situs anda.

Support layanan hosting sangat minim

Jika ada masalah teknis pada web/blog, 90% provider hosting gratis tidak akan memberikan heroic support kepada customer mereka. Alasannya simpel, customer sama sekali tidak memberikan kontribusi (uang) untuk memakai jasa hosting ini. Kalau sudah begitu, apa alasan provider hosting gratis ini mau bersusah payah memberikan support kepada para membernya?

Saran: Jika memutuskan memakai layanan hosting gratis, pastikan anda mampu memecahkan masalah sendiri yang mungkin akan anda hadapi setiap saat.

Tidak ada backup situs

Kebanyakan provider hosting gratis tidak mendukung fitur backup file, saya rasa ini adalah hal yang buruk. Bayangkan jika situs anda mempunyai konten yang bagus dan pengunjung (visitor) kurang lebih 400 per hari misalnya, lalu tiba-tiba situs anda terhapus dari server dikarenakan ada beberapa alasan/pertimbangan dari provider hosting terkait penghapusan account. Ironisnya anda tidak memiliki file backup. Kalau sudah begini, apa yang bisa anda lakukan?

Saran: Jika berminat hosted situs anda pada provider hosting gratis, pastikan provider hosting gratis ini menyediakan layanan fitur backup. Jika tidak ada fitur backup, rutin lakukan backup manual.

Server bisa ditutup kapan saja tanda ada pemberitahuan

Sebagai pelanggan (customer) yang tidak mengeluarkan biaya apapun untuk hosting situs, langkah penutupan server, penghapusan sebagian website dan tindakan-tindakan sejenis lainnya tanpa ada pemberitahuan adalah hal yang lumrah. Mereka tidak akan rugi atau menanggung resiko apapun jika menutup server yang tidak menghasilkan income dari customer.

Kesimpulan: Jika hosted situs pada provider hosting gratis, mungkin situs dapat diakses hari ini dan mungkin keesokan harinya situs bisa saja ditutup tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. Jadi hati-hati! Pastikan anda selalu update backup data situs.

Bad Uptime (Uptime Server Buruk)

Uptime Server pada layanan hosting gratis rata-rata buruk, bahkan mungkin tidak sampai 90% untuk beberapa provider. Artinya situs anda akan sering down dari waktu ke waktu dan hal ini memungkinkan visitor malas berkunjung lagi ke situs anda dikarenakan situs sering down setiap saat.

Down server bisa terjadi karena satu server hosting gratis umumnya digunakan oleh ratusan bahkan ribuan user, bayangkan saja berapa besarnya load ribuan situs yang dibebankan ke satu server.

Kesimpulan: Jika memutuskan hosted situs pada provider hosting gratis, anda harus siap menerima konsekuensinya (situs anda akan sering down untuk beberapa saat).

Hosting gratis sangat lemah untuk SEO & SERP

Search engine seperti google dan search engine lainnya kurang memperhatikan situs yang hosted menggunakan jasa provider hosting gratis, bisa jadi dikarenakan IP Server masuk daftar hitam (black list) mengingat beberapa dari pengguna server mungkin melakukan tindakan melanggar hukum yang menyebabkan IP Server kena banned.

Kesimpulan: Jika hosted situs pada provider hosting gratis, harap diingat anda mungkin harus berusaha super keras untuk optimalisasi SEO (Search Engine Optimization) & SERP (Search Engine Result Pages).

Kesimpulan akhir

Rekomendasi: Jauhkan hosted situs pada provider hosting gratis, kerugian lebih banyak dibandingkan keuntungan yang didapat. Namun jika masih berminat mencoba layanan hosting gratis pastikan beberapa point penting berikut terpenuhi:
  1. Bisa (diperbolehkan) menggunakan nama domain sendiri (custom domain name)
  2. Fitur hosting yang ditawarkan mampu memenuhi kebutuhan situs
  3. Setidaknya anda paham dan bisa mengatasi dasar parmasalahan teknis hosting
  4. Pastikan fitur backup tersedia & selalu rutin backup situs setiap kali ada perubahan. Nanun jika tidak tersedia fitur backup, rutin lakukan backup manual
  5. Pastikan uptime server bagus. Research/cari informasi via google terkait uptime server hosting gratis
Memakai jasa hosting gratis bisa saja anda lakukan namun dengan batasan tertentu, seperti misalnya hanya untuk test website, membuat situs sementara, dan hal lainnya yang sifatnya sementara (tidak permanen). Atau jika web/blog hanya berfokus pada konten blog pribadi (personal blog) kamu bisa memakai situs blog yang sudah terjamin baik dari segi eksistensi maupun uptimenya, misal: blogger.com atau wordpress.com.

Kenapa tidak mencoba hosting situs pada hosting bayar (premium hosting), biaya (cost) untuk domain kurang lebih sekitar Rp.80.000 per tahun dan biaya untuk hosting mulai dari Rp.15.000 perbulan, bahkan ada juga yang menawarkan sebesar Rp.6000 per tahun (sesuaikan dengan kebutuhan situs anda).

Harap diingat, anda mungkin mengeluarkan uang beberapa ribu atau puluh ribu rupiah per bulan untuk hosting situs namun di sisi lain anda merasa aman dari segala kerugian seperti pada poin-poin di atas.
26 Mei 2012

Tips Memilih Provider Hosting

Faktor apa saja yang harus dipertimbangkan oleh webmaster dalam memilih hosting provider? Tidak berbeda dengan seorang pebisnis online ataupun blogger veteran, kriteria hosting provider yang dapat diandalkan tidak hanya memberikan layanan (service) yang baik namun harga yang terjangkau (masuk akal/reasonable cost) patut juga dipertimbangkan.

Jika anda sekarang bingung cari hosting provider yang dapat diandalkan, tips memilih hosting provider berikut dapat anda jadikan referensi. Tentu saja anda ingin uang & waktu tidak terbuang percuma dikarenakan tidak ada kecocokan antara hosting provider dan kebutuhan situs anda.

Service & Technical Support

Pertama dan yang paling penting, lihat fasilitas support client (customer service) dan technical support yang tersedia pada masing-masing hosting provider. Standar minimal provider hosting yang bagus umumnya menyediakan fasilitas pelayanan client via email, submit ticket, telepon, sms ataupun online chat pada situs mereka.

Dimana dan kapanpun anda mengalami permasalahan, hosting provider harus mampu memberikan respon yang memuaskan dalam kurun waktu tidak lebih dari 1x24 jam. Untuk testing feedback respond, coba kirim email dengan subjek permasalahan yang umum atau coba chat dengan mereka jika fasilitas online chatting (live chat) tersedia.

Jika respon terhadap pertanyaan/permasalahan anda cepat (setidaknya 2 atau 3 kali masa coba), satu kandidat hosting provider sudah anda dapat, setidaknya untuk satu poin seleksi ini.

Exist

Poin kedua yang harus anda ketahui adalah sudah berapa lama hosting provider berkecimpung dalam dunia hosting. Gunakan WHOIS checker untuk menelusuri tanggal dibuatnya nama domain hosting provider terkait. Cek whois di sini.

Hosting provider yang sudah berkecimpung dalam bisnis hosting setidaknya minimal satu tahun patut anda pertimbangkan.

Traffic Bandwidth Allowed

Cari tahu batasan jumlah bandwidth (data transfer) yang ditawarkan hosting provider. Jika situs/website anda melebihi batas pemakaian bandwidth per bulan, visitor/pengunjung situs tidak akan bisa mengakses website anda.

Pastikan (perkirakan) jumlah batasan maksimum bandwidth per bulan cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan traffic situs/website anda.

Maksimum Disk Space

Masih dalam subjek masalah yang sama, cari tahu batasan data penyimpanan (disk space) file maksimum yang ditawarkan provider hosting. Kapasitas penyimpanan yang besar berarti memberikan keleluasaan kepada anda untuk membuat situs/website dengan ukuran file yang cukup besar (website yang kompleks).

Garansi 100% Uang Kembali (money back guarantee)

Cari tahu apakah hosting provider memberikan garansi uang kembali. Untuk berjaga-jaga & menekan (me-minimalisir) biaya jika sewaktu-waktu anda tidak puas dengan layanan/fitur hosting dan ingin membatalkan kontrak memakai jasa hosting mereka.

Cek jaminan garansi uang kembali yang ditawarkan hosting provider setidaknya minimal 7 hari.

Good Uptime

Poin lainnya yang perlu digaris bawahi adalah apakah hosting provider memberikan jaminan uptime server yang bagus. Jika uptime kurang bagus, imbasnya situs anda akan sering down dari waktu ke waktu. Jangan sampai anda kehilangan customer, visitor atau subscriber dikarenakan server web sering down.

Jika semua poin di atas terpenuhi, dapat dipastikan 95% anda sudah menemukan kandidat provider hosting yang dapat diandalkan.

Tips:

Jangan terpancing dengan tawaran bandwidth (data transfer) & disk space yang gila-gilaan (ratusan GB / Unlimited) dengan harga super murah. Kenapa? Alasannya simpel; harga penambahan slot bandwidth & disk space yang ditawarkan data center tidaklah murah, dan juga bandwidth atau disk space selalu punya batasan (nonsense jika unlimited). Lebih reasonable (masuk akal) jika hosting provider menawarkan unmetered (bukan unlimited) bandwidth & disk space, namun tentu saja dengan harga yang sebanding (mahal).

Good luck & Have fun...
:D
13 Mei 2012

Optimize MySQL (Fix Overhead Table)

Kecepatan akses load website atau blog anda menurun? Bisa jadi itu karena terlalu banyak plugin, addon, script, embed gambar yang terlalu banyak atau traffic web server sedang ramai. Namun faktor-faktor tersebut tidak selalu menjadi penyebab load situs menurun.

Database yang kurang terpelihara bisa juga menjadi penyebab load website/blog lambat. Membengkaknya ukuran file database selalu berbanding lurus dengan penambahan data pada website/blog, baik itu penambahan konten (content), plugin, komentar (comment) atau jenis penambahan data lainnya. Seiring dengan penambahan data-data ini, database menjadi terfragmentasi (konsepnya identik dengan fragment pada hard disk PC). Akibatnya koneksi request data antara browser client dengan database memakan waktu lebih lama. Ini yang menyebabkan data pada disk menjadi Overhead.

Dari uraian di atas, sederhananya begini; ibarat ratusan atau ribuan buku diperpustakaan yang tidak dikelompokkan (campur aduk), akan memakan waktu lama untuk mencari buku matematika misalnya diantara jenis buku lainnya (Fisika, Kimia, Bahasa, Sejarah, dlsb) yang amburadul/semrawut (tidak tertata). Namun akan lebih efisien jika buku-buku tersebut dikelompokkan berdasarkan jenisnya dan menyisihkan buku-buku yang sudah usang, waktu pencarian buku akan menjadi lebih cepat.

Bagi anda yang merasa akses kecepatan website/blog nya menurun, tips optimize overhead table database berikut ini bisa anda terapkan.

  1. Pertama-tama, pastikan anda sudah buat backup database & website/blog jika memungkinkan ganti ke mode maintenance atau pilih waktu optimize ketika traffic website/blog tidak terlalu ramai.
  2. Login ke halaman phpMyAdmin via cPanel atau custom directory (http://domain-anda.com/phpmyadmin misalnya) jika anda install phpMyAdmin terpisah (tidak bundle dengan cPanel) pada server VPS / dedicated server.
  3. Klik pada database yang ingin dioptimize, kemudian anda akan melihat daftar table (table paling kiri) dan overhead table (table paling kanan). Lihat screenshot di bawah.
    Optimize Overhead Table

    Optimize Overhead Table

  4. Klik pada overhead table, kemudian klik Optimize table (Screenshot lihat di bawah).
    Optimize Overhead Table 2

    Optimize Overhead Table 2

  5. Jika optimize berhasil, anda akan melihat pesan konfirmasi Optimize Table sukses.

    Success Message:

    Your SQL query has been executed successfully

    OPTIMIZE TABLE 'wp_yarpp_related_cache'

    Optimize Overhead Table 3

    Optimize Overhead Table 3

  6. Ulangi langkah ke-3 & 4 untuk optimize table lainnya sampai tidak ada lagi table overhead.
Optimize overhead table database sampai di sini selesai.

Tambahan:

Ketika user hapus item data pada interface admin maupun client area, row pada table database tidak sepenuhnya terhapus (hanya hapus data query). Identik dengan keranjang sampah (recycle bin) pada komputer PC, komputer atau server akan tetap menyaring (identifikasi) data baik itu data kosong maupun data aktual. Proses identifikasi inilah yang menentukan lama tidaknya query browser client ke database. Jika database terlalu besar imbasnya kecepatan akses load website/blog menjadi lebih lambat.

Ilustrasi pada sample artikel ini, plugin WordPress Download Monitor sudah tidak saya gunakan lagi + sudah terhapus dari daftar plugin & disk (ruang penyimpanan). Namun tidak pada table database MySQL (Lihat Screenshot di bawah). Untuk lebih mengoptimalkan database MySQL, anda dapat meminimalkan identifikasi data dengan menghapus table-table sampah yang sudah tidak terpakai. Klik pada link Drop table yang ingin dihapus satu per satu, atau klik pada checkbox sebelah kiri table untuk hapus beberapa tabel sekaligus → kemudian pada dropdown menu pilih Drop (Lihat Screenshot di bawah).
DROP Junk Table

DROP Junk Table

Pada pensan konfirmasi DROP TABLE → klik tombol Yes

Do you really want to :

DROP TABLE 'wp_download_monitor_files', 'wp_download_monitor_file_meta', 'wp_download_monitor_formats', 'wp_download_monitor_log', 'wp_download_monitor_relationships', 'wp_download_monitor_stats', 'wp_download_monitor_taxonomies';
Drop Table Confirm

Drop Table Confirm

Your SQL query has been executed successfully

DROP TABLE 'wp_download_monitor_files',
'wp_download_monitor_file_meta',
'wp_download_monitor_formats',
'wp_download_monitor_log',
'wp_download_monitor_relationships',
'wp_download_monitor_stats',
'wp_download_monitor_taxonomies';


Table Dropped

Table Dropped

Selesai.

Tips:

Lakukan pengecekan overhead table & table sampah (junk table) setidak-tidaknya satu bulan sekali untuk menghindari table crash.

Semoga bermanfaat...
:)

Sekilas Tentang Robots.txt

Dilihat dari nama ekstensi filenya .txt (text), dapat dimpulkan robots.txt merupakan file text dalam konteks artikel ini mempunyai arti file text yang dibuat khusus untuk memberitahukan robot mesin pencari (search engine) tentang apa yang harus mereka lakukan pada halaman tertentu website atau blog. Singkatnya robots.txt dikhususkan untuk membatasi aktifitas crawling search engine terhadap file ataupun direktori folder tertentu suatu website/blog.

Untuk membuat file robots.txt caranya gampang, buat file baru menggunakan text editor (notepad misalnya) dan simpan dengan nama robots.txt. Kemudian upload file ini ke direktori root website (public_html, htdocs, dlsb).

Contoh Penggunaan Syntax robots.txt

Blok Semua Robot ke Semua File/Direktori



# Blok Semua Robot ke Semua File/Direktori
User-agent: *
Disallow:

Blok Semua Robot



# Blok Semua Robot
User-agent: *
Disallow: /

Blok Semua Robot Pada Direktori/Folder Tertentu



# Blok Semua Robot Pada Direktori/Folder Tertentu
User-agent: *
Disallow: /admin/
Disallow: /member/
Disallow: /private/

Blok Spam Bots



# Blok Spam Bots
User-agent: Bad Crawler
Disallow: /

Seperti terlihat pada contoh di atas, anda bisa menyisipkan comment (komentar) pada file robots.txt untuk memudahkan identifikasi syntax. Tambahkan karakter #, kemudian tulis komentar anda.

Namun seperti layaknya karya buatan manusia lainnya, robots.txt mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya:
  1. robots.txt tidak akan mampu blok spam bots (bad crawler/robot), biasanya spam bots mengabaikan syntax rule robots.txt.
  2. robots.txt ditujukan hanya untuk blok robot (search engine) & bukan user (site visitor).

    robots.txt merupakan public file, semua orang (site visitor) bisa melihat konfigurasi file atau direktori mana saja yang diblok oleh file robots.txt. Cukup dengan mengetikkan alamat domain atau subdomain diikuti dengan mengetikkan karakter garis miring/slash (/) + robots.txt, site visitor bisa melihat isi/konten file robots.txt (http://domain-target.com/robots.txt)

    Untuk mencegah pengunjung situs (site visitor) melihat file robots.txt, baca trik .htaccess di sini.
Tips menggunakan file robots.txt:
  1. Selalu tempatkan file robots.txt pada direktori/folder root website (baik domain utama maupun subdomain). Contoh: tempatkan pada http://domainmu.com, http://subdomain1.domainmu.com, http://subdomain2.domainmu.com, dst...
  2. Tak ada manusia yang sempurna. Tidak menutup kemungkinan penulisan code (syntax) pada file robots.txt bisa salah ketik. Gunakan tool online checker robots.txt untuk cek file robots.txt anda. Berikut beberapa situs robots.txt checker yang dapat anda kunjungi:
  3. Manfaatkan robots.txt generator pada halaman Google Webmaster Tools untuk buat file robots.txt.
  4. Untuk blok robot tertentu, info database robot bisa anda lihat pada halaman ini.
Semoga bermanfaat...
:)

Cegah Akses File robot.txt Kecuali Google

File robots.txt dikhususkan hanya untuk blok robot (search engine) & bukan user (site visitor). Karena file robots.txt merupakan public file, semua orang (site visitor) bisa melihat konfigurasi file atau direktori mana saja yang diblok oleh file robots.txt.

Cukup dengan mengetikkan alamat domain atau subdomain diikuti dengan mengetikkan karakter garis miring/slash (/) + robots.txt, site visitor bisa melihat isi/konten file robots.txt (http://domain-target.com/robots.txt) (Gambar lihat Screenshot di bawah).
Cegah Akses File robots.txt

robots.txt

Untuk menghindari visitor akses file robots.txt, berikut ada cara menyembunyikan (deny access) file robot.txt dari scanning luar kecuali untuk googlebot dan google analytics:

Buka file .htaccess, kemudian tambahkan code di bawah ini:



<Files robots.txt>
Order Deny,Allow
Deny from All
Allow from googlebot.com google.com google-analytics.com
</Files>

Simpan perubahan file .htaccess. Sekarang setiap kali ada visitor yang akses file robots.txt, akan diarahkan ke halaman error 403 (forbidden).

Forbidden

You don't have permission to access /robots.txt on this server.
Cegah Akses File robots.txt 2

robots.txt: Forbidden Error 403

Selesai. Semoga bermanfaat...
:)
10 Mei 2012

Cegah Hotlinking Via .htaccess

Pertanyaan: Bagaimana cara mencegah orang linking gambar atau video dari situs saya menggunakan file .htaccess?

Yang dimaksud Hotlinking di sini berarti suatu tindakan seseorang yang melinking objek non-HTML dari satu situs asal ke situs lain pada server yang berbeda, dengan subjek linking antara lain file gambar, video dan lain sebagainya. Dampak langsung dari hotlink ini akan akan terlihat pada melonjaknya pemakaian bandwidth anda. Anda dapat mencegah tindakan hotlinking ini dengan cara menggunakan file ".htaccess".

Jika anda sebelumnya sudah mempunyai file ".htaccess", maka cukup dengan menyisipkan kode di bawah pada file ".htaccess" yang sudah ada. Jika belum, buatlah file ".htaccess" baru menggunakan kode di bawah, kemudian upload ke direktori atau sub direktori webserver anda jika menginginkan pencegahan hotlinking ini diterapkan pada folder yang berlainan.

Peringatan:


.htaccess merupakan file konfigurasi yang sangat berpengaruh terhadap accessible suatu website. Meskipun mungkin anda secara tidak sengaja melupakan hal yang sepele (lupa menambahkan spasi misalnya) dapat menyebabkan halaman website tidak akan terbuka (berfungsi) sebagian atau keseluruhan.
Khusus untuk pengguna OS Windows yang ingin membuat file ".htaccess" baru, langkah pertama buatlah file text kosong menggunakan software text editor (notepad misalnya), kemudian simpan dengan nama htaccess.txt. Setelah selesai & semua command (perintah) sudah ditulis dengan benar, upload ke webserver anda. Jangan lupa rename file "htaccess.txt" menjadi ".htaccess".

Peringatan:


Alasan mengapa anda harus menyimpan file tersebut dengan nama "htaccess.txt" adalah karena sebagian besar sistem operasi dan program FTP secara default tidak dapat mengenali (membaca) file ".htaccess". Setelah file "htaccess.txt" berhasil diupload ke webserver, rename file "htaccess.txt" menjadi ".htaccess".
Gunakan command di bawah ini untuk mencegah hotlinking ke situs anda:

Ganti text linggihnote.blogspot.com pada baris ke tiga dengan nama domain anda:



RewriteEngine on
RewriteCond %{HTTP_REFERER} !^$
RewriteCond %{HTTP_REFERER} !^http://(www\.)?linggihnote.blogspot.com/.*$ [NC]
RewriteRule \.(gif|jpg|jpeg|bmp|zip|rar|mp3|flv|swf|xml|php|png|css|pdf)$ - [F]

Menampilkan konten peringatan jika orang terdeteksi melakukan hotlinking ke situs anda.

Anda dapat menampilkan konten peringatan yang akan ditampilkan pada situs orang yang melakukan hotlinking jika tindakan hotlinking ini terdeteksi. Umumnya hal ini dilakukan dengan menampilkan gambar berisi tulisan peringatan "Dilarang Hotlinking", menampilkan gambar orang marah dan lain sebagainya. Caranya dengan menyisipkan kode di bawah ini (Ganti text linggihnote.blogspot.com pada baris 3 dan 4 dengan nama domain anda):



RewriteEngine on
RewriteCond %{HTTP_REFERER} !^$
RewriteCond %{HTTP_REFERER} !^http://(www\.)?linggihnote.blogspot.com/.*$ [NC]
RewriteRule \.(gif|jpg)$ http://www.linggihnote.blogspot.com/dilaranghotlinking.gif [R,L]

Selesai. Semoga bermanfaat.
:)
05 Mei 2012

Ubuntu Server "Setup Home Dedicated Server"

Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba menuliskan cara install home dedicated server gratis menggunakan komputer rumah. Sistem Operasi yang akan dipakai menggunakan Ubuntu Server 64 bit, aplikasi web yang dipakai menggunakan Apache, MySQL dan PHP, sedangkan script untuk test website akan menggunakan WordPress.

Ada beberapa alasan kenapa harus coba buat dedicated server sendiri di rumah, diantaranya adalah membiasakan diri (latihan) manage dedicated server jika mungkin kedepannya anda berniat untuk sewa dedicated server, bebas untuk modifikasi (coba-coba) server tanpa takut mengeluarkan biaya perbaikan error server dan yang pasti gratis. Sekarang mari mulai!

Syarat Minimal Home Dedicated Server

Yang diperlukan untuk install home dedicated server diantaranya:
  1. Seperangkat komputer (tidak harus bagus / asal komputer bisa berjalan normal) dengan support koneksi internet
  2. CD untuk burning sistem operasi server
  3. Sistem Operasi Server (Server Operating System), pada tutorial ini akan menggunakan Ubuntu Server 64 bit
  4. OpenSSH Server untuk remote server
  5. Aplikasi Web (Web Application), menggunakan Apache, MySQL dan PHP
  6. Firewall untuk membuat batasan akses

Download Ubuntu Server

Download OS Ubuntu server pada halaman ini. Pilih arsitektur OS 32 bit atau 64 bit (untuk RAM/Memory di atas 3 GB), sesuaikan dengan komputer di rumah anda kemudian klik tombol Start download. Setelah download selesai, burn file ISO ke CD menggunakan software burning, Windows Disc Image Burner atau Nero Burning misalnya.
Download Ubuntu Server

Download Ubuntu Server

Panduan burning ISO Ubuntu dapat dilihat pada halaman ini:

https://help.ubuntu.com/community/BurningIsoHowto

Install Ubuntu Server

Setelah Ubuntu Server selesai di burning ke CD, masukkan CD pada CD/DVD Drive kemudian first boot (booting awal) setting ke CD/DVD Drive. Hal ini bisa anda lakukan dengan menekan tombol F2 atau F12 (tergantung mainboard) atau setting urutan booting (boot sequence) pada BIOS.

Setelah berhasil booting ke CD, anda akan melihat tampilan seperti pada gambar di bawah.
Install Ubuntu server

Install Ubuntu server

Pilih bahasa yang tersedia dan tekan tombol Enter. Pada tutorial ini, bahasa yang dipilih adalah Inggris (English). Layar berikutnya pilih Install Ubuntu Server & tekan tombol Enter Screenshot 1. Pilih bahasa default sesuai keinginan anda (Screenshot 2), pada tutorial ini akan menggunakan bahasa Inggris (English).

Screenshot 1

Screenshot 2

Lanjutkan proses install (beberapa screenshot tidak akan ditampilkan sampai step ini) sampai anda diminta untuk menentukan Primary Network Interface (Network Interface Card / NIC). Sesuaikan pilihan anda, pada tutorial ini primary network interface memakai eth0 (Screenshot 4).

Setelah selesai memilih primary network interface, anda akan diminta menentukan hostname (Screenshot 5). Anda bisa menentukan nama apa saja untuk bagian setting hostname ini, misal dengan nama anda (tidak harus subdomain). Pada tutorial ini hostname yang dipakai menggunakan linggih.servehttp.com.

Screenshot 3

Screenshot 4

Screenshot 5

Layar berikutnya setup user & password. Isikan nama lengkap user (Screenshot 6), kemudian tentukan username untuk user baru ini (Screenshot 7). Kemudian tentukan password untuk user yang baru saja dibuat (Screenshot 8), isikan password → tekan tombol Enter. Ketik ulang untuk verifikasi kecocokan password (screenshot 9). Encrypt home directory bebas anda tentukan (Screenshot 10), pada tutorial ini memilih opsi <Yes>. Verifikasi time zone (Screenshot 11), jika sudah benar pilih opsi <Yes> dan tekan Enter untuk melanjutkan.

Screenshot 6

Screenshot 7

Install_Ubuntu_server

Screenshot 8

Install_Ubuntu_server17

Screenshot 9

Install_Ubuntu_server18

Screenshot 10

Install_Ubuntu_server19

Screenshot 11

Sistem akan mendeteksi komponen hardware lainnya (Disk), anda akan diminta menentukan partisi. Pilih opsi Guided – use entire disk (Screenshot 12), tekan Enter.

Pada tutorial ini, hanya ada satu pilihan disk, namun jika pada komputer anda terpasang beberapa disk, opsi pilihan akan akan lebih banyak pada bagian ini (Screenshot 13). Pilih partisi sesuai keinginan anda kemudian tekan Enter.

Selanjutnya konfirmasi format partisi disk (Screenshot 14), Pilih <Yes> dan tekan Enter.
Install_Ubuntu_server20

Screenshot 12

Install_Ubuntu_server21

Screenshot 13

Install_Ubuntu_server22

Screenshot 14

Sistem akan mulai proses install untuk beberapa menit ke depan (jangka waktu install tergantung pada hardware yang dipakai). Anda akan diminta submit proxy (Screenshot 16), ini opsional (boleh dikosongkan) jika tidak ada, tekan Enter untuk malanjutkan.

Layar berikutnya opsi update terdapat tiga pilihan (Screenshot 17), pada tutorial ini akan memilih opsi No automatic updates, tekan Enter untuk melanjutkan.
Install_Ubuntu_server23

Screenshot 15

Install_Ubuntu_server24

Screenshot 16

Install_Ubuntu_server25

Screenshot 17

Software selection. Anda akan diberi beberapa pilihan install paket software, pada tutorial ini hanya akan install OpenSSH server (Screenshot 18). Pilih OpenSSH server kemudian tekan tombol Space untuk mengaktifkan (centang), jangan tekan Enter. Jika anda tekan Enter, proses setup akan dilanjutkan tanpa install OpenSSH Server. Jika OpenSSH server sudah tercentang baru tekan Enter.

Proses setup dilanjutkan dengan install software tambahan sesuai dengan opsi yang anda pilih (Screenshot 19). Layar berikutnya Install GRUB boot loader (Screenshot 20), pilih Yes dan tekan Enter.
Install_Ubuntu_server26

Screenshot 18

Install_Ubuntu_server27

Screenshot 19

Install_Ubuntu_server28

Screenshot 20

Proses install selesai (Screenshot 21). Keluarkan CD dari CD/DVD Drive kemudian tekan Enter. Sistem akan otomatis restart dengan sendirinya. Setelah sistem boot up, ketikkan user login & password. Karakter password tidak akan terlihat pada waktu diketikkan, Unix OS memang didesign seperti itu. Jangan panik, terus ketik password kemudian tekan Enter (Screenshot 22). Setelah berhasil login, anda akan melihat tampilan kurang lebih seperti pada gambar Screenshot 23.
Install_Ubuntu_server29

Screenshot 21

Install_Ubuntu_server30

Screenshot 22

Install_Ubuntu_server31

Screenshot 23

Jika sampai step ini tidak ada masalah, Selamat! Ubuntu berhasil diinstall dengan sukses. Sekarang saatnya install komponen tambahan (Web Server Component).

Update Komponen Sistem

Sebelum melanjutkan, pastikan sistem software server up-to-date. Ketikkan sudo aptitude update && sudo aptitude dist-upgrade pada jendela bash untuk update komponen sistem. Anda akan diminta lagi untuk input user password, ketikkan password kemudian tekan Enter.

Anda akan ditanya Do you want to continue? [Y/n/?] (baris 108) untuk melanjutkan proses setup berdasarkan pertimbangan install, remove & upgrade (baris 97 - 107), ketikkan Y dan tekan tombol Enter.



linggih@linggih:~$ sudo aptitude update && sudo aptitude dist-upgrade
[sudo] password for linggih:
Ign http://security.ubuntu.com precise-security InRelease
Ign http://id.archive.ubuntu.com precise InRelease
Ign http://id.archive.ubuntu.com precise-updates InRelease
Ign http://id.archive.ubuntu.com precise-backports InRelease
Get: 1 http://security.ubuntu.com precise-security Release.gpg [198 B]
Get: 2 http://id.archive.ubuntu.com precise Release.gpg [198 B]
Get: 3 http://security.ubuntu.com precise-security Release [49.6 kB]
Get: 4 http://id.archive.ubuntu.com precise-updates Release.gpg [198 B]
Get: 5 http://id.archive.ubuntu.com precise-backports Release.gpg [198 B]
Get: 6 http://id.archive.ubuntu.com precise Release [49.6 kB]
Get: 7 http://id.archive.ubuntu.com precise-updates Release [49.6 kB]
Get: 8 http://security.ubuntu.com precise-security/main Sources [3,873 B]
Get: 9 http://security.ubuntu.com precise-security/restricted Sources [14 B]
Get: 10 http://security.ubuntu.com precise-security/universe Sources [2,143 B]
Get: 11 http://security.ubuntu.com precise-security/multiverse Sources [14 B]
Get: 12 http://security.ubuntu.com precise-security/main amd64 Packages [17.9 kB]
Get: 13 http://id.archive.ubuntu.com precise-backports Release [49.6 kB]
Get: 14 http://security.ubuntu.com precise-security/restricted amd64 Packages [14 B]
Get: 15 http://security.ubuntu.com precise-security/universe amd64 Packages [3,186 B]
Get: 16 http://security.ubuntu.com precise-security/multiverse amd64 Packages [14 B]
Get: 17 http://security.ubuntu.com precise-security/main i386 Packages [17.9 kB]
Get: 18 http://id.archive.ubuntu.com precise/main Sources [934 kB]
Get: 19 http://security.ubuntu.com precise-security/restricted i386 Packages [14 B]
Get: 20 http://security.ubuntu.com precise-security/universe i386 Packages [3,190 B]
Get: 21 http://security.ubuntu.com precise-security/multiverse i386 Packages [14 B]
Hit http://security.ubuntu.com precise-security/main TranslationIndex
Hit http://security.ubuntu.com precise-security/multiverse TranslationIndex
Hit http://security.ubuntu.com precise-security/restricted TranslationIndex
Hit http://security.ubuntu.com precise-security/universe TranslationIndex
Hit http://security.ubuntu.com precise-security/main Translation-en
Hit http://security.ubuntu.com precise-security/multiverse Translation-en
Hit http://security.ubuntu.com precise-security/restricted Translation-en
Hit http://security.ubuntu.com precise-security/universe Translation-en
Get: 22 http://id.archive.ubuntu.com precise/restricted Sources [5,470 B]
Get: 23 http://id.archive.ubuntu.com precise/universe Sources [5,019 kB]
Get: 24 http://id.archive.ubuntu.com precise/multiverse Sources [155 kB]
Get: 25 http://id.archive.ubuntu.com precise/main amd64 Packages [1,273 kB]
Get: 26 http://id.archive.ubuntu.com precise/restricted amd64 Packages [8,452 B]
Get: 27 http://id.archive.ubuntu.com precise/universe amd64 Packages [4,786 kB]
Get: 28 http://id.archive.ubuntu.com precise/multiverse amd64 Packages [119 kB]
Get: 29 http://id.archive.ubuntu.com precise/main i386 Packages [1,274 kB]
Get: 30 http://id.archive.ubuntu.com precise/restricted i386 Packages [8,431 B]
Get: 31 http://id.archive.ubuntu.com precise/universe i386 Packages [4,796 kB]
Get: 32 http://id.archive.ubuntu.com precise/multiverse i386 Packages [121 kB]
Hit http://id.archive.ubuntu.com precise/main TranslationIndex
Hit http://id.archive.ubuntu.com precise/multiverse TranslationIndex
Hit http://id.archive.ubuntu.com precise/restricted TranslationIndex
Hit http://id.archive.ubuntu.com precise/universe TranslationIndex
Get: 33 http://id.archive.ubuntu.com precise-updates/main Sources [12.3 kB]
Get: 34 http://id.archive.ubuntu.com precise-updates/restricted Sources [765 B]
Get: 35 http://id.archive.ubuntu.com precise-updates/universe Sources [4,206 B]
Get: 36 http://id.archive.ubuntu.com precise-updates/multiverse Sources [14 B]
Get: 37 http://id.archive.ubuntu.com precise-updates/main amd64 Packages [36.4 kB]
Get: 38 http://id.archive.ubuntu.com precise-updates/restricted amd64 Packages [757 B]
Get: 39 http://id.archive.ubuntu.com precise-updates/universe amd64 Packages [11.5 kB]
Get: 40 http://id.archive.ubuntu.com precise-updates/multiverse amd64 Packages [14 B]
Get: 41 http://id.archive.ubuntu.com precise-updates/main i386 Packages [37.5 kB]
Get: 42 http://id.archive.ubuntu.com precise-updates/restricted i386 Packages [770 B]
Get: 43 http://id.archive.ubuntu.com precise-updates/universe i386 Packages [11.5 kB]
Get: 44 http://id.archive.ubuntu.com precise-updates/multiverse i386 Packages [14 B]
Hit http://id.archive.ubuntu.com precise-updates/main TranslationIndex
Hit http://id.archive.ubuntu.com precise-updates/multiverse TranslationIndex
Hit http://id.archive.ubuntu.com precise-updates/restricted TranslationIndex
Hit http://id.archive.ubuntu.com precise-updates/universe TranslationIndex
Get: 45 http://id.archive.ubuntu.com precise-backports/main Sources [700 B]
Get: 46 http://id.archive.ubuntu.com precise-backports/restricted Sources [14 B]
Get: 47 http://id.archive.ubuntu.com precise-backports/universe Sources [14 B]
Get: 48 http://id.archive.ubuntu.com precise-backports/multiverse Sources [14 B]
Get: 49 http://id.archive.ubuntu.com precise-backports/main amd64 Packages [559 B]
Get: 50 http://id.archive.ubuntu.com precise-backports/restricted amd64 Packages [14 B]
Get: 51 http://id.archive.ubuntu.com precise-backports/universe amd64 Packages [14 B]
Get: 52 http://id.archive.ubuntu.com precise-backports/multiverse amd64 Packages [14 B]
Get: 53 http://id.archive.ubuntu.com precise-backports/main i386 Packages [559 B]
Get: 54 http://id.archive.ubuntu.com precise-backports/restricted i386 Packages [14 B]
Get: 55 http://id.archive.ubuntu.com precise-backports/universe i386 Packages [14 B]
Get: 56 http://id.archive.ubuntu.com precise-backports/multiverse i386 Packages [14 B]
Hit http://id.archive.ubuntu.com precise-backports/main TranslationIndex
Hit http://id.archive.ubuntu.com precise-backports/multiverse TranslationIndex
Hit http://id.archive.ubuntu.com precise-backports/restricted TranslationIndex
Hit http://id.archive.ubuntu.com precise-backports/universe TranslationIndex
Hit http://id.archive.ubuntu.com precise/main Translation-en
Hit http://id.archive.ubuntu.com precise/multiverse Translation-en
Hit http://id.archive.ubuntu.com precise/restricted Translation-en
Hit http://id.archive.ubuntu.com precise/universe Translation-en
Hit http://id.archive.ubuntu.com precise-updates/main Translation-en
Hit http://id.archive.ubuntu.com precise-updates/multiverse Translation-en
Hit http://id.archive.ubuntu.com precise-updates/restricted Translation-en
Hit http://id.archive.ubuntu.com precise-updates/universe Translation-en
Hit http://id.archive.ubuntu.com precise-backports/main Translation-en
Hit http://id.archive.ubuntu.com precise-backports/multiverse Translation-en
Hit http://id.archive.ubuntu.com precise-backports/restricted Translation-en
Hit http://id.archive.ubuntu.com precise-backports/universe Translation-en
Fetched 18.9 MB in 1min 58s (159 kB/s)

The following NEW packages will be installed:
linux-headers-3.2.0-24{a} linux-headers-3.2.0-24-generic{a}
linux-image-3.2.0-24-generic
The following packages will be REMOVED:
linux-headers-3.2.0-23{u} linux-headers-3.2.0-23-generic{u}
The following packages will be upgraded:
apport libssl1.0.0 libtasn1-3 linux-headers-server linux-image-server
linux-server openssl python-apport python-problem-report
update-manager-core
10 packages upgraded, 3 newly installed, 2 to remove and 0 not upgraded.
Need to get 52.5 MB of archives. After unpacking 149 MB will be used.
Do you want to continue? [Y/n/?] Y
Get: 1 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise-updates/main linux-headers-3.2.0-24 all 3.2.0-24.37 [11.4 MB]
Get: 2 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise-updates/main linux-headers-3.2.0-24-generic amd64 3.2.0-24.37 [952 kB]
Get: 3 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise-updates/main linux-headers-server amd64 3.2.0.24.26 [2,538 B]
Get: 4 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise-updates/main libssl1.0.0 amd64 1.0.1-4ubuntu5 [1,013 kB]
Get: 5 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise-updates/main libtasn1-3 amd64 2.10-1ubuntu1.1 [43.3 kB]
Get: 6 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise-updates/main linux-image-3.2.0-24-generic amd64 3.2.0-24.37 [38.2 MB]
Get: 7 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise-updates/main openssl amd64 1.0.1-4ubuntu5 [524 kB]
Get: 8 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise-updates/main update-manager-core amd64 1:0.156.14.1 [181 kB]
Get: 9 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise-updates/main python-problem-report all 2.0.1-0ubuntu7 [9,550 B]
Get: 10 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise-updates/main python-apport all 2.0.1-0ubuntu7 [78.2 kB]
Get: 11 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise-updates/main apport all 2.0.1-0ubuntu7 [141 kB]
Get: 12 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise-updates/main linux-server amd64 3.2.0.24.26 [1,728 B]
Get: 13 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise-updates/main linux-image-server amd64 3.2.0.24.26 [2,540 B]
Fetched 52.5 MB in 4min 12s (208 kB/s)
Preconfiguring packages ...
Selecting previously unselected package linux-headers-3.2.0-24.
(Reading database ... 48907 files and directories currently installed.)
Unpacking linux-headers-3.2.0-24 (from .../linux-headers-3.2.0-24_3.2.0-24.37_all.deb) ...
Selecting previously unselected package linux-headers-3.2.0-24-generic.
Unpacking linux-headers-3.2.0-24-generic (from .../linux-headers-3.2.0-24-generic_3.2.0-24.37_amd64.deb) ...
Preparing to replace linux-headers-server 3.2.0.23.25 (using .../linux-headers-server_3.2.0.24.26_amd64.deb) ...
Unpacking replacement linux-headers-server ...
(Reading database ... 70909 files and directories currently installed.)
Removing linux-headers-3.2.0-23-generic ...
Removing linux-headers-3.2.0-23 ...
(Reading database ... 48913 files and directories currently installed.)
Preparing to replace libssl1.0.0 1.0.1-4ubuntu3 (using .../libssl1.0.0_1.0.1-4ubuntu5_amd64.deb) ...
Unpacking replacement libssl1.0.0 ...
Setting up libssl1.0.0 (1.0.1-4ubuntu5) ...
Processing triggers for libc-bin ...
ldconfig deferred processing now taking place
(Reading database ... 48913 files and directories currently installed.)
Preparing to replace libtasn1-3 2.10-1ubuntu1 (using .../libtasn1-3_2.10-1ubuntu1.1_amd64.deb) ...
Unpacking replacement libtasn1-3 ...
Selecting previously unselected package linux-image-3.2.0-24-generic.
Unpacking linux-image-3.2.0-24-generic (from .../linux-image-3.2.0-24-generic_3.2.0-24.37_amd64.deb) ...
Done.
Preparing to replace openssl 1.0.1-4ubuntu3 (using .../openssl_1.0.1-4ubuntu5_amd64.deb) ...
Unpacking replacement openssl ...
Preparing to replace update-manager-core 1:0.156.14 (using .../update-manager-core_1%3a0.156.14.1_amd64.deb) ...
Unpacking replacement update-manager-core ...
Preparing to replace python-problem-report 2.0.1-0ubuntu5 (using .../python-problem-report_2.0.1-0ubuntu7_all.deb) ...
Unpacking replacement python-problem-report ...
Preparing to replace python-apport 2.0.1-0ubuntu5 (using .../python-apport_2.0.1-0ubuntu7_all.deb) ...
Unpacking replacement python-apport ...
Preparing to replace apport 2.0.1-0ubuntu5 (using .../apport_2.0.1-0ubuntu7_all.deb) ...
apport stop/waiting
Unpacking replacement apport ...
Preparing to replace linux-server 3.2.0.23.25 (using .../linux-server_3.2.0.24.26_amd64.deb) ...
Unpacking replacement linux-server ...
Preparing to replace linux-image-server 3.2.0.23.25 (using .../linux-image-server_3.2.0.24.26_amd64.deb) ...
Unpacking replacement linux-image-server ...
Processing triggers for man-db ...
Processing triggers for ureadahead ...
ureadahead will be reprofiled on next reboot
Setting up linux-headers-3.2.0-24 (3.2.0-24.37) ...
Setting up linux-headers-3.2.0-24-generic (3.2.0-24.37) ...
Setting up linux-headers-server (3.2.0.24.26) ...
Setting up libtasn1-3 (2.10-1ubuntu1.1) ...
Setting up linux-image-3.2.0-24-generic (3.2.0-24.37) ...
Running depmod.
update-initramfs: deferring update (hook will be called later)
Examining /etc/kernel/postinst.d.
run-parts: executing /etc/kernel/postinst.d/initramfs-tools 3.2.0-24-generic /boot/vmlinuz-3.2.0-24-generic
update-initramfs: Generating /boot/initrd.img-3.2.0-24-generic
run-parts: executing /etc/kernel/postinst.d/update-notifier 3.2.0-24-generic /boot/vmlinuz-3.2.0-24-generic
run-parts: executing /etc/kernel/postinst.d/zz-update-grub 3.2.0-24-generic /boot/vmlinuz-3.2.0-24-generic
Generating grub.cfg ...
Found linux image: /boot/vmlinuz-3.2.0-24-generic
Found initrd image: /boot/initrd.img-3.2.0-24-generic
Found linux image: /boot/vmlinuz-3.2.0-23-generic
Found initrd image: /boot/initrd.img-3.2.0-23-generic
Found memtest86+ image: /boot/memtest86+.bin
done
Setting up openssl (1.0.1-4ubuntu5) ...
Setting up update-manager-core (1:0.156.14.1) ...
Setting up python-problem-report (2.0.1-0ubuntu7) ...
Setting up python-apport (2.0.1-0ubuntu7) ...
Setting up apport (2.0.1-0ubuntu7) ...
apport start/running
Setting up linux-image-server (3.2.0.24.26) ...
Setting up linux-server (3.2.0.24.26) ...
Processing triggers for libc-bin ...
ldconfig deferred processing now taking place

Current status: 0 updates [-10].
linggih@linggih:~$

Setelah anda konfirmasi, sistem akan download dan install komponen update. Lama proses download & install ini tergantung dari koneksi kecepatan internet anda. Setelah update selesai, restart komputer untuk apply komponen update dengan mengetikkan command sudo shutdown -r now.



linggih@linggih:~$ sudo shutdown -r now
linggih@linggih:~$
Broadcast message from linggih@linggih
(/dev/pts/0) at 18:31 ...

The system is going down for reboot NOW!


Install Apache, MySQL & PHP

Sekarang saatnya install komponen aplikasi web. Syarat situs/website anda dapat diakses via internet, web server terlebih dahulu harus terinstall pada mesin server. Pada tutorial ini akan menggunakan web server Apache, database server menggunakan MySQL & server-side language menggunakan PHP.

Ketiga komponen aplikasi web ini sudah cukup untuk menjalankan script website/blog. Setelah ketiganya terinstall, akan dilanjutkan dengan install script WordPress untuk test website.

Install program pada Unix OS Ubuntu berbeda dengan install program pada OS seperti Windows atau OS lainya. Pada Ubuntu program harus di download & install menggunakan command line.

Untuk mulai install Apache Web Server, MySQL Database Server & PHP, ketikkan command berikut:

sudo aptitude install apache2 php5-mysql libapache2-mod-php5 mysql-server

Package manager akan download & install paket program sesuai dengan command di atas dan juga download & install dependencies tambahan jika tersedia.



linggih@linggih:~$ sudo aptitude install apache2 php5-mysql libapache2-mod-php5 mysql-server
....
....
....
php5-mysql ssl-cert{a}
0 packages upgraded, 28 newly installed, 0 to remove and 0 not upgraded.
Need to get 35.7 MB of archives. After unpacking 121 MB will be used.
The following packages have unmet dependencies:
apache2-mpm-worker : Conflicts: apache2-mpm which is a virtual package.
apache2-mpm-prefork : Conflicts: apache2-mpm which is a virtual package.
The following actions will resolve these dependencies:

Keep the following packages at their current version:
1)     apache2-mpm-worker [Not Installed]



Accept this solution? [Y/n/q/?] Y
The following NEW packages will be installed:
apache2 apache2-mpm-prefork{a} apache2-utils{a} apache2.2-bin{a}
apache2.2-common{a} libapache2-mod-php5 libapr1{a} libaprutil1{a}
libaprutil1-dbd-sqlite3{a} libaprutil1-ldap{a} libcap2{a}
libdbd-mysql-perl{a} libdbi-perl{a} libhtml-template-perl{a}
libmysqlclient18{a} libnet-daemon-perl{a} libplrpc-perl{a}
mysql-client-5.5{a} mysql-client-core-5.5{a} mysql-common{a} mysql-server
mysql-server-5.5{a} mysql-server-core-5.5{a} php5-cli{a} php5-common{a}
php5-mysql ssl-cert{a}
0 packages upgraded, 27 newly installed, 0 to remove and 0 not upgraded.
Need to get 35.7 MB of archives. After unpacking 121 MB will be used.
Do you want to continue? [Y/n/?] Y
Get: 1 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise/main libcap2 amd64 1:2.22-1ubuntu3 [12.0 kB]
Get: 2 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise/main mysql-common all 5.5.22-0ubuntu1 [13.7 kB]
Get: 3 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise/main libmysqlclient18 amd64 5.5.22-0ubuntu1 [946 kB]
Get: 4 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise/main libnet-daemon-perl all 0.48-1 [43.1 kB]
Get: 5 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise/main libplrpc-perl all 0.2020-2 [36.0 kB]
Get: 6 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise/main libdbi-perl amd64 1.616-1build2 [849 kB]
Get: 7 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise/main libdbd-mysql-perl amd64 4.020-1build2 [106 kB]
Get: 8 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise/main mysql-client-core-5.5 amd64 5.5.22-0ubuntu1 [1,926 kB]
Get: 9 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise/main mysql-client-5.5 amd64 5.5.22-0ubuntu1 [8,298 kB]
Get: 10 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise/main mysql-server-core-5.5 amd64 5.5.22-0ubuntu1 [6,022 kB]
Get: 11 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise/main mysql-server-5.5 amd64 5.5.22-0ubuntu1 [8,816 kB]
Get: 12 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise/main libapr1 amd64 1.4.6-1 [89.6 kB]
Get: 13 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise/main libaprutil1 amd64 1.3.12+dfsg-3 [74.6 kB]
Get: 14 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise/main libaprutil1-dbd-sqlite3 amd64 1.3.12+dfsg-3 [10.4 kB]
Get: 15 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise/main libaprutil1-ldap amd64 1.3.12+dfsg-3 [8,044 B]
Get: 16 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise/main apache2.2-bin amd64 2.2.22-1ubuntu1 [1,337 kB]
Get: 17 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise/main apache2-utils amd64 2.2.22-1ubuntu1 [91.0 kB]
Get: 18 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise/main apache2.2-common amd64 2.2.22-1ubuntu1 [228 kB]
Get: 19 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise/main apache2-mpm-prefork amd64 2.2.22-1ubuntu1 [2,402 B]
Get: 20 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise/main apache2 amd64 2.2.22-1ubuntu1 [1,484 B]
Get: 21 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise/main php5-common amd64 5.3.10-1ubuntu3 [430 kB]
Get: 22 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise/main libapache2-mod-php5 amd64 5.3.10-1ubuntu3 [3,136 kB]
Get: 23 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise/main libhtml-template-perl all 2.10-1 [65.0 kB]
Get: 24 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise/main mysql-server all 5.5.22-0ubuntu1 [11.8 kB]
Get: 25 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise/main php5-cli amd64 5.3.10-1ubuntu3 [3,050 kB]
Get: 26 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise/main php5-mysql amd64 5.3.10-1ubuntu3 [76.6 kB]
Get: 27 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ precise/main ssl-cert all 1.0.28 [12.2 kB]
Fetched 35.7 MB in 2min 34s (231 kB/s)
Preconfiguring packages ...
Selecting previously unselected package libcap2.
(Reading database ... 53039 files and directories currently installed.)
Unpacking libcap2 (from .../libcap2_1%3a2.22-1ubuntu3_amd64.deb) ...
Selecting previously unselected package mysql-common.
Unpacking mysql-common (from .../mysql-common_5.5.22-0ubuntu1_all.deb) ...
Selecting previously unselected package libmysqlclient18.
Unpacking libmysqlclient18 (from .../libmysqlclient18_5.5.22-0ubuntu1_amd64.deb) ...
Selecting previously unselected package libnet-daemon-perl.
Unpacking libnet-daemon-perl (from .../libnet-daemon-perl_0.48-1_all.deb) ...
Selecting previously unselected package libplrpc-perl.
Unpacking libplrpc-perl (from .../libplrpc-perl_0.2020-2_all.deb) ...
Selecting previously unselected package libdbi-perl.
Unpacking libdbi-perl (from .../libdbi-perl_1.616-1build2_amd64.deb) ...
Selecting previously unselected package libdbd-mysql-perl.
Unpacking libdbd-mysql-perl (from .../libdbd-mysql-perl_4.020-1build2_amd64.deb) ...
Selecting previously unselected package mysql-client-core-5.5.
Unpacking mysql-client-core-5.5 (from .../mysql-client-core-5.5_5.5.22-0ubuntu1_amd64.deb) ...
Selecting previously unselected package mysql-client-5.5.
Unpacking mysql-client-5.5 (from .../mysql-client-5.5_5.5.22-0ubuntu1_amd64.deb) ...
Selecting previously unselected package mysql-server-core-5.5.
Unpacking mysql-server-core-5.5 (from .../mysql-server-core-5.5_5.5.22-0ubuntu1_amd64.deb) ...
Processing triggers for man-db ...
Setting up mysql-common (5.5.22-0ubuntu1) ...
Selecting previously unselected package mysql-server-5.5.
(Reading database ... 53410 files and directories currently installed.)
Unpacking mysql-server-5.5 (from .../mysql-server-5.5_5.5.22-0ubuntu1_amd64.deb) ...
Selecting previously unselected package libapr1.
Unpacking libapr1 (from .../libapr1_1.4.6-1_amd64.deb) ...
Selecting previously unselected package libaprutil1.
Unpacking libaprutil1 (from .../libaprutil1_1.3.12+dfsg-3_amd64.deb) ...
Selecting previously unselected package libaprutil1-dbd-sqlite3.
Unpacking libaprutil1-dbd-sqlite3 (from .../libaprutil1-dbd-sqlite3_1.3.12+dfsg-3_amd64.deb) ...
Selecting previously unselected package libaprutil1-ldap.
Unpacking libaprutil1-ldap (from .../libaprutil1-ldap_1.3.12+dfsg-3_amd64.deb) ...
Selecting previously unselected package apache2.2-bin.
Unpacking apache2.2-bin (from .../apache2.2-bin_2.2.22-1ubuntu1_amd64.deb) ...
Selecting previously unselected package apache2-utils.
Unpacking apache2-utils (from .../apache2-utils_2.2.22-1ubuntu1_amd64.deb) ...
Selecting previously unselected package apache2.2-common.
Unpacking apache2.2-common (from .../apache2.2-common_2.2.22-1ubuntu1_amd64.deb) ...
Selecting previously unselected package apache2-mpm-prefork.
Unpacking apache2-mpm-prefork (from .../apache2-mpm-prefork_2.2.22-1ubuntu1_amd64.deb) ...
Selecting previously unselected package apache2.
Unpacking apache2 (from .../apache2_2.2.22-1ubuntu1_amd64.deb) ...
Selecting previously unselected package php5-common.
Unpacking php5-common (from .../php5-common_5.3.10-1ubuntu3_amd64.deb) ...
Selecting previously unselected package libapache2-mod-php5.
Unpacking libapache2-mod-php5 (from .../libapache2-mod-php5_5.3.10-1ubuntu3_amd64.deb) ...
Selecting previously unselected package libhtml-template-perl.
Unpacking libhtml-template-perl (from .../libhtml-template-perl_2.10-1_all.deb) ...
Selecting previously unselected package mysql-server.
Unpacking mysql-server (from .../mysql-server_5.5.22-0ubuntu1_all.deb) ...
Selecting previously unselected package php5-cli.
Unpacking php5-cli (from .../php5-cli_5.3.10-1ubuntu3_amd64.deb) ...
Selecting previously unselected package php5-mysql.
Unpacking php5-mysql (from .../php5-mysql_5.3.10-1ubuntu3_amd64.deb) ...
Selecting previously unselected package ssl-cert.
Unpacking ssl-cert (from .../ssl-cert_1.0.28_all.deb) ...
Processing triggers for ureadahead ...
ureadahead will be reprofiled on next reboot
Processing triggers for man-db ...
Processing triggers for ufw ...
Setting up libcap2 (1:2.22-1ubuntu3) ...
Setting up libmysqlclient18 (5.5.22-0ubuntu1) ...
Setting up libnet-daemon-perl (0.48-1) ...
Setting up libplrpc-perl (0.2020-2) ...
Setting up libdbi-perl (1.616-1build2) ...
Setting up libdbd-mysql-perl (4.020-1build2) ...
Setting up mysql-client-core-5.5 (5.5.22-0ubuntu1) ...
Setting up mysql-client-5.5 (5.5.22-0ubuntu1) ...
Setting up mysql-server-core-5.5 (5.5.22-0ubuntu1) ...
Setting up mysql-server-5.5 (5.5.22-0ubuntu1) ...
120503 18:58:40 [Note] Plugin 'FEDERATED' is disabled.
120503 18:58:40 InnoDB: The InnoDB memory heap is disabled
120503 18:58:40 InnoDB: Mutexes and rw_locks use GCC atomic builtins
120503 18:58:40 InnoDB: Compressed tables use zlib 1.2.3.4
120503 18:58:40 InnoDB: Initializing buffer pool, size = 128.0M
120503 18:58:40 InnoDB: Completed initialization of buffer pool
120503 18:58:40 InnoDB: highest supported file format is Barracuda.
120503 18:58:40  InnoDB: Waiting for the background threads to start
120503 18:58:41 InnoDB: 1.1.8 started; log sequence number 1595675
120503 18:58:41  InnoDB: Starting shutdown...
120503 18:58:42  InnoDB: Shutdown completed; log sequence number 1595675
mysql start/running, process 3380
Setting up libapr1 (1.4.6-1) ...
Setting up libaprutil1 (1.3.12+dfsg-3) ...
Setting up libaprutil1-dbd-sqlite3 (1.3.12+dfsg-3) ...
Setting up libaprutil1-ldap (1.3.12+dfsg-3) ...
Setting up apache2.2-bin (2.2.22-1ubuntu1) ...
Setting up apache2-utils (2.2.22-1ubuntu1) ...
Setting up apache2.2-common (2.2.22-1ubuntu1) ...
Enabling site default.
Enabling module alias.
Enabling module autoindex.
Enabling module dir.
Enabling module env.
Enabling module mime.
Enabling module negotiation.
Enabling module setenvif.
Enabling module status.
Enabling module auth_basic.
Enabling module deflate.
Enabling module authz_default.
Enabling module authz_user.
Enabling module authz_groupfile.
Enabling module authn_file.
Enabling module authz_host.
Enabling module reqtimeout.
Setting up apache2-mpm-prefork (2.2.22-1ubuntu1) ...
* Starting web server apache2                                           [ OK ]
Setting up apache2 (2.2.22-1ubuntu1) ...
Setting up php5-common (5.3.10-1ubuntu3) ...
Setting up libapache2-mod-php5 (5.3.10-1ubuntu3) ...

Creating config file /etc/php5/apache2/php.ini with new version
* Restarting web server apache2                                                 ... waiting                                                             [ OK ]
Setting up libhtml-template-perl (2.10-1) ...
Setting up mysql-server (5.5.22-0ubuntu1) ...
Setting up php5-cli (5.3.10-1ubuntu3) ...

Creating config file /etc/php5/cli/php.ini with new version
update-alternatives: using /usr/bin/php5 to provide /usr/bin/php (php) in auto mode.
Setting up php5-mysql (5.3.10-1ubuntu3) ...
Setting up ssl-cert (1.0.28) ...
Processing triggers for libc-bin ...
ldconfig deferred processing now taking place

linggih@linggih:~$

Selama proses install, MySQL akan meminta anda setting password root. Jangan sampai dikosongkan step setup password ini, pastikan password yang anda buat cukup rumit untuk ditebak. Ketikkan password root (Screenshot 24) → tekan Enter, dan ketik ulang password (Screenshot 25) → tekan Enter.
Install_Ubuntu_server31

Screenshot 24

Install_Ubuntu_server32

Screenshot 25

Berikutnya, test web server apakah sudah aktif. Untuk test, pertama cari informasi IP Server dengan mengetikkan command:

ifconfig | grep inet (baris 1) atau ifconfig -a (baris 7). Data IP pada tutorial ini, webserver bisa diakses dengan alamat IP 192.168.111.131 (baris 2) atau 192.168.1.8 (baris 4). Atau subdomain hostname (hostname sebelumnya disetup menggunakan linggih.servehttp.com).



linggih@linggih:~$ ifconfig | grep inet
inet addr:192.168.111.131  Bcast:192.168.111.255  Mask:255.255.255.0
inet6 addr: fe80::20c:29ff:fe83:1376/64 Scope:Link
inet addr:192.168.1.8  Bcast:255.255.255.255  Mask:255.255.255.0
inet addr:127.0.0.1  Mask:255.0.0.0
inet6 addr: ::1/128 Scope:Host
linggih@linggih:~$ ifconfig -a
eth0      Link encap:Ethernet  HWaddr 00:0c:29:83:13:76
inet addr:192.168.111.131  Bcast:192.168.111.255  Mask:255.255.255.0
inet6 addr: fe80::20c:29ff:fe83:1376/64 Scope:Link
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST  MTU:1500  Metric:1
RX packets:26459 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:14528 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:1000
RX bytes:37203057 (37.2 MB)  TX bytes:1032616 (1.0 MB)

eth1      Link encap:Ethernet  HWaddr 00:0c:29:83:13:80
inet addr:192.168.1.8  Bcast:255.255.255.255  Mask:255.255.255.0
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST  MTU:576  Metric:1
RX packets:29 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:12 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:1000
RX bytes:4950 (4.9 KB)  TX bytes:3270 (3.2 KB)

lo        Link encap:Local Loopback
inet addr:127.0.0.1  Mask:255.0.0.0
inet6 addr: ::1/128 Scope:Host
UP LOOPBACK RUNNING  MTU:16436  Metric:1
RX packets:56 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:56 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:0
RX bytes:4592 (4.5 KB)  TX bytes:4592 (4.5 KB)

linggih@linggih:~$

Copy dan paste alamat ip pada web browser, kemudian tekan enter. Jika webserver sudah berjalan & aktif, halaman default index server Ubuntu yang akan muncul kurang lebih bertuliskan: "It works! This is the default web page for this server. The web server software is running but no content has been added, yet." (Screenshot 26).
Install_Ubuntu_server33

Screenshot 26

Untuk alasan memperkecil resiko user melihat celah keamanan pada informasi Apache atau PHP, edit konfigurasi security berikut ini. Pertama backup dulu file security Apache dengan mengetikkan command:

sudo cp /etc/apache2/conf.d/security /etc/apache2/conf.d/security.backup



linggih@linggih:~$ sudo cp /etc/apache2/conf.d/security /etc/apache2/conf.d/security.backup
linggih@linggih:~$

Buka dan edit file security Apache dengan mengetikkan command:

sudo nano /etc/apache2/conf.d/security

Cari dan ganti ServerTokens OS ke ServerTokens Prod (code baris ke-9). Kedua, ganti ServerSignature On ke ServerSignature Off (code baris ke-20). Tekan tombol Ctrl + O untuk simpan perubahan, kemudian tekan tombol Ctrl + X untuk keluar text editor.



# ServerTokens
# This directive configures what you return as the Server HTTP response
# Header. The default is 'Full' which sends information about the OS-Type
# and compiled in modules.
# Set to one of:  Full | OS | Minimal | Minor | Major | Prod
# where Full conveys the most information, and Prod the least.
#
#ServerTokens Minimal
ServerTokens Prod
#ServerTokens Full

#
# Optionally add a line containing the server version and virtual host
# name to server-generated pages (internal error documents, FTP directory
# listings, mod_status and mod_info output etc., but not CGI generated
# documents or custom error documents).
# Set to "EMail" to also include a mailto: link to the ServerAdmin.
# Set to one of:  On | Off | EMail
#
ServerSignature Off
#ServerSignature On

Sekarang, edit file konfigurasi PHP. Pertama backup dulu file konfigurasi PHP dengan mengetikkan command:

sudo cp /etc/php5/apache2/php.ini /etc/php5/apache2/php.ini.backup

Buka file konfigurasi php dengan mengetikkan command:

sudo nano /etc/php5/apache2/php.ini

Ganti expose_php = On ke expose_php = Off (code baris ke-10).



;;;;;;;;;;;;;;;;;
; Miscellaneous ;
;;;;;;;;;;;;;;;;;

; Decides whether PHP may expose the fact that it is installed on the server
; (e.g. by adding its signature to the Web server header).  It is no security
; threat in any way, but it makes it possible to determine whether you use PHP
; on your server or not.
; http://php.net/expose-php
expose_php = Off

Tekan tombol Ctrl + O untuk simpan perubahan, kemudian tekan tombol Ctrl + X untuk keluar text editor. Selanjutnya restart Apache web server dengan mengetikkan command:

sudo /etc/init.d/apache2 restart



root@linggih:~# /etc/init.d/apache2 restart
* Restarting web server apache2                                                 ... waiting                                                             [ OK ]
root@linggih:~#

Setting Apache Web Server, MySQL, and PHP selesai.

Konfigurasi Firewall

Cek status Firewall apakah aktif atau tidak dengan mengetikkan command sudo ufw status. Dua kemungkinan status:



root@linggih:~# sudo ufw status
Status: inactive

atau



root@linggih:~# sudo ufw status
Status: active

Jika firewall tidak aktif (Status: inactive), aktifkan firewall dengan mengetikkan command sudo ufw enable. Pesan konfirmasi Proceed with operation (y|n)?, ketikkan y dan tekan Enter.



root@linggih:~# sudo ufw enable
Command may disrupt existing ssh connections. Proceed with operation (y|n)? y
Firewall is active and enabled on system startup
linggih@linggih:~$

Firewall pada Ubuntu Server setting default terinstall belum ada rule. Pada tutorial ini akan setting rule baru untuk allow port HTTP (80) dan SSH (22).

Allow port 80 (HTTP) dengan mengetikkan command:

sudo ufw allow 80



linggih@linggih:~$ sudo ufw allow 80
Rule added
Rule added (v6)
linggih@linggih:~$

Kemudian allow port SSH (22) dengan mengetikkan command:

sudo ufw allow 22



linggih@linggih:~$ sudo ufw allow 22
Rule added
Rule added (v6)

Jika diperlukan, reboot server dengan mengetikkan command:

sudo shutdown -r now

Install Script Website

Setelah Apache, MySQL, PHP terinstall & firewall sudah di setting, sekarang saatnya setup website untuk mengganti (replace) halaman default apache (index.html) yang terletak pada direktori folder /var/www.

Mulai tahapan Install script WordPress:
  1. Untuk memudahkan setting script WordPress, pada tutorial ini terlebih dahulu setup user root dengan mengetikkan command:

    sudo passwd root

    Ketikkan password root & ketik ulang password root.



    linggih@linggih:~$ sudo passwd root
    Enter new UNIX password:
    Retype new UNIX password:
    passwd: password updated successfully
    linggih@linggih:~$

  2. Kemudian login root user dengan mengetikkan command:

    su root

    Ketikkan password root dan tekan Enter.



    linggih@linggih:~$ su root
    Password:
    root@linggih:/home/linggih#

  3. Setelah login root user, rename file index.html yang terletak pada direktori folder /var/www menjadi index.html.backup dengan mengetikkan command;
    mv /var/www/index.html /var/www/index.html.backup



    root@linggih:/home/linggih# mv /var/www/index.html /var/www/index.html.backup
    root@linggih:/home/linggih#

  4. Masuk ke direktori folder /var dengan mengetikkan command cd /var



    root@linggih:/home/linggih# cd /var
    root@linggih:/var#

  5. Download Script WordPress dengan mengetikkan command wget http://wordpress.org/latest.tar.gz



    root@linggih:/var# wget http://wordpress.org/latest.tar.gz
    --2012-05-04 13:56:41--  http://wordpress.org/latest.tar.gz
    Resolving wordpress.org (wordpress.org)... 72.233.56.139, 72.233.56.138
    Connecting to wordpress.org (wordpress.org)|72.233.56.139|:80... connected.
    HTTP request sent, awaiting response... 200 OK
    Length: unspecified [application/x-gzip]
    Saving to: `latest.tar.gz'
    
    [        <=>                            ] 3,883,667    234K/s   in 19s
    
    2012-05-04 13:57:01 (204 KB/s) - `latest.tar.gz' saved [3883667]
    
    root@linggih:/var#

  6. Untar (Extract) file dengan mengetikkan command tar -xvzf latest.tar.gz



    root@linggih:/var# tar -xvzf latest.tar.gz
    wordpress/
    wordpress/license.txt
    wordpress/wp-activate.php
    ...
    ...
    wordpress/wp-admin/css/
    wordpress/wp-admin/css/ie.css
    wordpress/wp-admin/css/farbtastic.css
    wordpress/wp-admin/css/wp-admin-rtl.css
    wordpress/wp-admin/css/ie-rtl.css
    ...
    ...
    wordpress/wp-admin/js/
    wordpress/wp-admin/js/common.js
    wordpress/wp-admin/js/editor.dev.js
    ...
    ...
    wordpress/wp-admin/js/set-post-thumbnail.dev.js
    wordpress/wp-admin/js/post.js
    wordpress/wp-admin/js/image-edit.js
    wordpress/wp-admin/js/inline-edit-post.dev.js
    ...
    ...
    wordpress/wp-admin/images/button-grad.png
    wordpress/wp-admin/images/wp-logo-vs.png
    wordpress/wp-admin/images/media-button-video.gif
    wordpress/wp-admin/images/media-button-image.gif
    wordpress/wp-admin/images/archive-link.png
    ...
    ...
    wordpress/wp-admin/images/screenshots/welcome-screen.png
    wordpress/wp-admin/images/screenshots/coediting.png
    wordpress/wp-admin/images/screenshots/media-icon.png
    ...
    ...
    wordpress/wp-admin/menu-header.php
    wordpress/wp-admin/post-new.php
    wordpress/wp-admin/user-new.php
    wordpress/wp-admin/link-manager.php
    wordpress/wp-admin/theme-editor.php
    ...
    ...
    wordpress/wp-admin/network/admin.php
    wordpress/wp-admin/network/users.php
    wordpress/wp-admin/network/sites.php
    ...
    ...
    wordpress/wp-admin/includes/class-wp-filesystem-base.php
    wordpress/wp-admin/includes/class-wp-links-list-table.php
    wordpress/wp-admin/includes/import.php
    wordpress/wp-admin/includes/dashboard.php
    ...
    ...
    wordpress/wp-includes/class-wp.php
    wordpress/wp-includes/class-IXR.php
    wordpress/wp-includes/feed-rss2-comments.php
    wordpress/wp-includes/class-smtp.php
    ...
    ...
    wordpress/wp-includes/class-wp-admin-bar.php
    wordpress/wp-includes/class.wp-scripts.php
    wordpress/wp-includes/atomlib.php
    wordpress/wp-includes/default-constants.php
    ...
    ...
    wordpress/wp-includes/js/plupload/handlers.dev.js
    wordpress/wp-includes/js/plupload/plupload.silverlight.js
    wordpress/wp-includes/js/wplink.js
    wordpress/wp-includes/js/tw-sack.js
    wordpress/wp-includes/js/quicktags.dev.js
    ...
    ...
    wordpress/wp-includes/js/tinymce/themes/advanced/js/source_editor.js
    wordpress/wp-includes/js/tinymce/themes/advanced/js/anchor.js
    wordpress/wp-includes/js/tinymce/themes/advanced/js/about.js
    wordpress/wp-includes/js/tinymce/themes/advanced/js/link.js
    ...
    ...
    wordpress/wp-includes/functions.wp-scripts.php
    wordpress/wp-includes/link-template.php
    wordpress/wp-includes/bookmark-template.php
    wordpress/wp-includes/author-template.php
    wordpress/wp-includes/locale.php
    ...
    ...
    wordpress/wp-content/themes/twentyeleven/images/headers/
    wordpress/wp-content/themes/twentyeleven/images/headers/shore-thumbnail.jpg
    wordpress/wp-content/themes/twentyeleven/images/headers/hanoi.jpg
    wordpress/wp-content/themes/twentyeleven/images/headers/lanterns.jpg
    ...
    ...
    wordpress/wp-links-opml.php
    wordpress/wp-comments-post.php
    wordpress/wp-app.php
    root@linggih:/var#

  7. Pindahkan konten script yang baru saja terekstract ke direktori /www dengan mengetikkan command:

    mv wordpress/* www/



    root@linggih:/var# mv wordpress/* www/
    root@linggih:/var#

  8. Selanjutnya buat user dan database MySQL. Login ke MySQL server sebagai user root dengan mengetikkan command mysql -u root -p, kemudian ketikkan password root dan tekan enter. Buat database, user & setting password baru, pada tutorial ini database yang akan dibuat wordpressdb, user baru adalah wordpress dengan password wordpresspass.
    • Untuk buat database baru ketikkan command:

      CREATE DATABASE wordpressdb; (lihat code baris ke-15)
    • Untuk setting user & password, ketikkan command:

      CREATE USER 'wordpress'@'localhost' IDENTIFIED BY 'wordpresspass'; (lihat code baris ke-18)
    • Grant Privileges user ke database dengan mengetikkan command:

      GRANT ALL PRIVILEGES ON wordpressdb.* to wordpress@localhost; (lihat code baris ke-21)
    Jika sudah selesai, ketik exit dan tekan enter (code baris ke-24).



    root@linggih:/var# mysql -u root -p
    Enter password:
    Welcome to the MySQL monitor.  Commands end with ; or \g.
    Your MySQL connection id is 38
    Server version: 5.5.22-0ubuntu1 (Ubuntu)
    
    Copyright (c) 2000, 2011, Oracle and/or its affiliates. All rights reserved.
    
    Oracle is a registered trademark of Oracle Corporation and/or its
    affiliates. Other names may be trademarks of their respective
    owners.
    
    Type 'help;' or '\h' for help. Type '\c' to clear the current input statement.
    
    mysql> CREATE DATABASE wordpressdb;
    Query OK, 1 row affected (0.00 sec)
    
    mysql> CREATE USER 'wordpress'@'localhost' IDENTIFIED BY 'wordpresspass';
    Query OK, 0 rows affected (0.00 sec)
    
    mysql> GRANT ALL PRIVILEGES ON wordpressdb.* to wordpress@localhost;
    Query OK, 0 rows affected (0.01 sec)
    
    mysql> exit
    Bye
    root@linggih:/var#

  9. Hampir Selesai. Sekarang mulai setup Wordpress. Buka alamat IP seperti yang sudah dijelaskan di atas pada halaman web browser. Ketikkan ifconfig -a pada jendela bash untuk identifikasi alamat ip. Pada tutorial ini tidak akan menggunakan alamat IP, namun akan menggunakan hostname (linggih.httpserve.com). Karena Script WordPress belum disetup, maka akan keluar halaman Error seperti pada gambar Screenshot 27. Klik pada tombol Create a Configuration File untuk mulai setup wordpress.
  10. Selanjutnya anda akan diminta menyediakan persyaratan-persyaratan sebelum melanjutkan proses setup (Database name, Database username, Database password, Database host). Semua persyaratan sudah dibuat pada poin sebelumnya, klik tombol Let's go! untuk melanjutkan (Screenshot 28).
  11. Detail database connection, isikan dengan detail database yang sudah dibuat pada poin sebelumnya. Pada tutorial ini, detail database connection yang dipakai:
    • Database Name: wordpressdb
    • Username: wordpress
    • Password: wordpresspass
    • Database Host: localhost
    • Table Prefix biarkan dengan value default wp_.
    Klik tombol Submit untuk melanjutkan (Screenshot 29).
    Install_Ubuntu_server34

    Screenshot 27

    Install_Ubuntu_server35

    Screenshot 28

    Install_Ubuntu_server36

    Screenshot 29

  12. Jika infomasi detail database cocok & WordPress dapat terhubung dengan MySQL, maka akan keluar tampilan seperti gambar di bawah (Screenshot 30). Klik tombol Run the install untuk mulai proses install Script WordPress
  13. Pada halaman selanjutnya, tentukan informasi situs yang ingin anda gunakan (Site Title, Username Admin, Password dan E-mail). Setelah selesai tekan tombol Install WordPress (Screenshot 31).
  14. Selesai. Situs WordPress anda berhasil di setup, klik tombol Log In untuk masuk pada halaman admin panel (Screenshot 39).
    Install_Ubuntu_server37

    Screenshot 30

    Install_Ubuntu_server38

    Screenshot 31

    Install_Ubuntu_server39

    Screenshot 32

    Install_Ubuntu_server40

    Screenshot 33

    Install_Ubuntu_server41

    Screenshot 34


Setting Remote Server

OpenSSH memberikan kemudahan akses bagi anda untuk login ke server tanpa harus via bash Ubuntu Server. Jika anda memakai OS Windows, anda perlu software SSH client untuk remote server. Kebanyakan orang menggunakan Putty, download Putty di sini.

Setelah terinstall, buka program Putty. Host Name (or IP address) isikan dengan alamat ip atau hostnamenya, Port isikan dengan port SSH (Default Port 22). Isikan Saved Sessions dengan nama terserah & klik tombol Save untuk simpan sesi login server atau klik tombol Open untuk login ke server tanpa simpan sesi login server (Screenshot 35).

Anda akan mendapat pesan peringatan (Putty Security Alert) ketika sukses login server (Screenshot 36). Tekan tombol Yes, setelah login anda dapat mengetikkan command seperti layaknya mengetikkan command pada jendela bash Ubuntu Server. Setelah selesai, ketik exit dan tekan Enter (Screenshot 37).
Install_Ubuntu_server42

Screenshot 35

Install_Ubuntu_server43

Screenshot 36

Install_Ubuntu_server44

Screenshot 37


Trik Membuat Home Dedicated Server Dapat Diakses Via Internet

Persyaratan utama yang harus dipenuhi untuk trik ini adalah menggunakan DMZ atau Port Forwarding, dengan kata lain koneksi internet di rumah anda harus dimanage via router. Karena DMZ atau port forwarding hanya bisa dimanipulasi oleh router.

Jika router tersedia, selanjutnya setting domain anda pada http://dyn.com/ atau http://www.no-ip.com/. Setting port forwarding tidak akan dijelaskan pada artikel kali ini, akan saya coba tuliskan di lain waktu.

Selesai.

Anda sekarang tahu mengenai fungsi dan cara setup basic web server. Artikel ini hanya untuk tujuan testing semata, dan mungkin bisa dijadikan alternatif web server jika traffic situs tidak terlalu besar dan komputer anda selalu online. Namun jika situs anda merupakan situs bisnis & mempunyai banyak client, jangan menggunakan alternatif ini. Karena mengapa??? Tentu saja anda tidak akan mau server menggunakan satu sumber tenaga (power source) dengan mesin cuci, hairdryer, kulkas, mesin pemanas atau komponen boros energi lainnya. Kalau listrik tidak sanggup handle, down servermu... hehe... :D.

Disarankan anda sewa dedicated server pada provider khusus server, karena mereka punya sumber tenaga yang baik dan selalu termonitor 24/7.

Penulis berharap artikel ini dapat memberikan pemahaman bagi anda yang masih awam mengenai server, bagi para master.. terima kasih sudah mampir serta diharapkan saran & masukannya.

Semoga bermanfaat.
:)
Loncat ke Atas ↑